Nikel merupakan salah satu logam umum yang banya digunakan dalam berbagai industri. Kebutuhan nikel saat ini meningkat secara signifikan diakibatkan penggunaan nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTAM) merupakan salah satu perusahaan yang memiliki cadangan nikel terbesar di Indonesia. Salah satu usaha untuk diversifikasi vertikal ANTAM adalah dengan hilirisasi nikel untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Investasi di hilir, ANTAM perlu melakukan divestasi terhadap salah satu anak usaha pertambangannya. Hasil dari divestasi tersebut diharapkan mampu mencukupi 30% bagian dari nilai investasi di hilir. Nilai investasi di hilir diperkirakan memiliki nilai total investasi sebesar 1,3 Miliar US Dollar. Valuasi salah satu anak perusahaan ANTAM dilakukan dengan membuat model finansial, untuk selanjutnya dilakukan metode discounted cash flow terhadap proyeksi cash flow bebas di masa yang akan datang. Parameter – parameter yang digunakan dalam permodelan finansial diantaranya proyeksi harga komnoditas nikel, capital expenditure (CapEx), biaya operasional (OpEx), pajak, royalty, dan beban modal. Evaluasi dari permodelan finansial terdiri dari net present value (NPV) yang menunjukkan nilai kelayakan dan valuasi perusahaan, payback period yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal impas, internal rate of return yang menunjukkan prosentase return tahunan, dan indeks profitabilitas yang menunjukkan rasio keuntungan terhadap investasi awal. Hasil dari analisis finansial model dengan discounted cash flow terhadap operasional anak usaha ANTAM menunjukkan nilai valuasi perusahaan sebesar 1.023 juta US Dollar, dengan payback period selama 2,64 tahun, profitability index 10,75, dan internal rate of return 18,89%. Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengukur variabel yang paling mempengaruhi valuasi anak perusahaan ANTAM, hasil analisis sensitivitas menujukkan faktor yang paling mempengaruhi valuasi adalah harga nikel, realisasi penjualan, moisture content, biaya kontraktor, dan biaya bahan bakar. Simulasi monte carlo dilakukan terhadap variabel – variabel yang bersifat volatile seperti harga nikel, realisasi penjualan ore, harga bahan bakar, biaya kontraktor, inflasi, dan beban bunga. Hasil simulasi monte carlo sebanyak 2000 simulasi menunjukkan rata rata nilai NPV sebesar 1.004 juta US Dollar, dengan standar deviasi 791 juta US Dollar, probabilitas proyek tidak layak sebesar 10,2% dan probabilitas nilai valuasi kurang dari 1.000 juta US Dollar sebesar 49,8%. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, proyek tambang anak usaha PT ANTAM Tbk. dinilai layak dan hasil divestasinya mampu mencukupi untuk memenuhi 30% bagian dari investasi di hilir.