digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_putri ramadini mumpuni
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan pilar perekonomian Indonesia yang telah berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 60,5% dan telah menyerap 96,9% tenaga kerja di Indonesia. Namun UMKM tidak luput dengan dihadapinya kendala dan tantangan salah satunya adalah mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sehingga perlu dilakukannya evaluasi dari penerapan K3 pada UMKM. Variabel yang digunakan dalam melakukan evaluasi adalah kesadaran K3, infrastruktur dan kondisi usaha, fasilitas K3, inspeksi serta insiden kecelakaan kerja dengan skala usaha sebagai variabel moderasi. Penelitian dilakukan dengan penyusunan dan penyebaran kuesioner kepada pemilik atau manajer dari UMKM dengan total sebesar 100 responden dari berbagai jenis usaha yaitu fashion, kuliner, jasa, perdagangan, konstruksi, kerajinan, hortikultura dan industri dari skala usaha mikro, kecil hingga menengah. Secara keseluruhan, berdasarkan dari variabel kesadaran K3, infrastruktur dan kondisi usaha, fasilitas K3, dan inspeksi didapati bahwa jenis usaha industri memiliki nilai rerata tertinggi dengan nilai sebesar 4,50-5,00 dari rentang 1,00-5,00 sedangkan pada jenis usaha hortikultura memiliki nilai terendah 2,55-4,75. Didapati bahwa variabel kesadaran K3, infrastruktur dan kondisi usaha, fasilitas K3, dan inspeksi tidak berpengaruh secara signifikan secara parsial dengan nilai signifikansi >0,05 terhadap insiden kecelakaan kerja. Namun jika dilakukan secara simultan atau bersama-sama maka berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan insiden kecelakaan kerja sebesar 21,6% dan dapat meningkat pengaruhnya sebesar 46,8% dengan adanya variabel moderasi yaitu skala usaha. Sisa dari persentase sebesar 78,4% berasal dari variabel lain yang belum diteliti seperti perilaku dan keterampilan tenaga kerja.