digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER _SISKA WIDYA DEWI KUSUMAH
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

BAB I_SISKA WIDYA DEWI KUSUMAH
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB II_SISKA WIDYA DEWI KUSUMAH
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB III_SISKA WIDYA DEWI KUSUMAH
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB IV_SISKA WIDYA DEWI KUSUMAH
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB V_SISKA WIDYA DEWI KUSUMAH
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB


Saat ini terdapat berbagai masalah yang terjadi di DAS Citarum Hulu yang semakin meningkat, yaitu peningkatan luas lahan kritis dan pencemaran air dari kegiatan industri, pertanian serta domestik sehingga semakin menurunkan kualitas air sungai. Usaha pencegahan yang tepat sasaran hanya dapat dilakukan jika sumber pencemar telah diketahui. Dengan metode Microbiological Source Tracking, pencemar dapat dilacak sampai ke sumbernya, sehingga pengelolaan pencemar dapat dilakukan seperti konsep point source. MST memiliki dua metode utama, yaitu konvensional dan modern. Metode konvensional menggunakan karakterisasi kultur dan uji biokimia mikroba, sedangkan cara modern dengan phenotyping dan genotyping. Antibody resistance analysis (ARA) dapat membedakan bakteri yang sama namun sumbernya berbeda berdasarkan diversitas resistensi bakteri tersebut terhadap antibiotik, sehingga dapat membedakan sumber pencemaran Escherichia coli yang berasal dari manusia dan hewan. Pelacakan dilakukan terhadap bakteri jenis Salmonella sp. dan Escherichia coli di sepanjang Citarum Hulu yang dibagi menjadi 9 segmen berdasarkan keberadaan percabangan sungai. Pelacakan Salmonella sp. dilakukan dengan metode Total Plate Count dan diketahui bahwa Sungai Ciwidey yang terletak di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang menjadi sumber Salmonella sp. dengan jumlah sebesar 120 CFU/ml. Pelacakan Escherichia coli dilakukan dengan menguji resistensi dari tiap isolat yang diambil dari 9 segmen Citarum Hulu terhadap sepuluh jenis antibiotik. Sumber Escherichia coli dibedakan menjadi manusia, ayam, kambing dan sapi. Diketahui bahwa Escherichia coli yang berasal dari manusia dominan pada segmen Rancasari dan Margaasih, sedangkan yang berasal dari sapi dominan pada segmen Baleendah. Escherichia coli yang berasal dari ayam dan kambing terukur tinggi pada segmen Margaasih. Sebaran Escherichia coli tidak berkorelasi dengan jumlah ternak dan cakupan sanitasi masyarakat. Selain itu, sebaran Escherichia coli yang merupakan bakteri indikator fekal yang berasal dari sumber ternak dan manusia ternyata tidak berkorelasi dengan jumlah bakteri patogen jenis Salmonella sp.. Dengan demikian, diperlukan bakteri indikator lain yang lebih spesifik dalam pemantauan bakteri patogen di sungai Citarum Hulu. Selain itu, hasil ARA diharapkan dapat membantu usaha pencegahan pencemaran Coli Fecal langsung dari sumbernya dengan mengarahkan rencana pembangunan instalasi pengolah limbah fekal.