Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan listrik di dunia adalah melalui
penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap dengan bahan bakar batubara (PLTU
batubara). Namun, PLTU batubara menghadapi tantangan berupa emisi yang
dilepaskan udara dengan berbagai parameter pencemaran udara yang terkandung
di dalamnya, seperti Sulfur Dioksida, Nitrogen Dioksida, Total Partikulat
Tersuspensi, dan Merkuri. Untuk mempelajari pola dispersi pencemaran udara
yang bersumber dari PLTU batubara, digunakan program pemodelan AERMOD
View untuk memodelkan prediksi persebaran pencemaran udara dengan keluaran
berupa prediksi peningkatan konsentrasi maksimum pada domain wilayah studi
yang sudah ditetapkan. PLTU batubara yang diteliti berlokasi di Kota
Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil pemodelan, didapatkan
sumber emisi dari objek penelitian dapat menyebabkan pelampauan baku mutu
udara ambien untuk parameter SO2, NO2, dan TSP pada kondisi ekstremnya.
Apabila dianalisis menggunakan baku mutu udara ambien National Ambient Air
Quality Standard (NAAQS), seluruh parameter telah memenuhi kepatuhannya.