digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Handi Halim
PUBLIC Alice Diniarti

Cover - Handi Halim
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 - Handi Halim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Handi Halim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Handi Halim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Handi Halim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Handi Halim
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Handi Halim
PUBLIC Alice Diniarti

Parameter modal dapat digunakan untuk memonitor kondisi suatu struktur karena parameter ini merefleksikan deviasi kondisi saat ini terhadap kondisi awal struktur. Estimasi parameter modal ini umumnya dilakukan dengan menggunakan algoritma berbasis FFT, misalnya metode pengambilan puncak kerapatan spektral yang terkenal. Kekurangan dari analisis modal domain frekuensi ini adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan bentuk mode, rasio redaman, dan membedakan antara mode fisik dan non-fisik. Oleh karena itu, metode domain waktu untuk mendapatkan estimasi parameter modal diterapkan. Artikel ini menyajikan hasil estimasi parameter modal pada dua jembatan di Jawa Barat, yaitu Jembatan Cisangkuy dan Jembatan Pasupati yang sedang beroperasi. Jembatan yang pertama adalah jembatan gelagar baja yang ditopang secara sederhana dan yang kedua adalah jembatan prategang bentang menerus. Pengukuran respon jembatan terhadap pembebanan tak terukur dan tak terkendali dilakukan dengan menggunakan akselerometer triaksial EZDYN. Parameter modal, seperti frekuensi natural, rasio redaman, dan bentuk mode getaran diperoleh melalui analisis modal operasi (OMA) dalam domain waktu dengan menggunakan akselerasi terukur dan dianalisis menggunakan Vector Autoregressive Moving Average (V-ARMA). Metode elemen hingga yang didasarkan pada informasi terbatas yang diperoleh melalui survei lapangan juga digunakan sebagai pembanding terhadap hasil OMA. OMA dan model elemen hingga menunjukkan bahwa keduanya memberikan hasil yang memuaskan yang saling mengkonfirmasi satu sama lain sampai batas tertentu, baik untuk frekuensi alami maupun mode getaran dari beberapa mode getaran yang teridentifikasi.