Proyek Perkeretaapian Makassar – Parepare merupakan moda transportasi kereta
api pertama yang akan ada dan beroperasi di pulau Sulawesi. Kajian yang dilakukan
untuk mengetahui potensi persentase penumpang yang menggunakan moda
transportasi mobil yang beralih moda menggunakan moda transportasi kereta api
pada rute Stasiun Mangilu – Stasiun Garongkong. Teori pemilihan moda didasarkan
pada pendekatan individu yaitu discrete choice model. Data yang digunakan dalam
model pemilihan moda diperoleh menggunakan teknik survey stated preference.
Untuk target responden merupakan masyakarat Sulawesi Selatan yang diasumsikan
berada dalam cathcment area stasiun kereta api dan memiliki akses terhadap
kendaraan pribadi mobil. Metode survei yang dilakukan dengan membagikan
tautan untuk kuesioner secara online melalui platform google form, dengan terlebih
dahulu melakukan pilot survei untuk mengecek apakah desain kuesioner yang telah
disusun sudah cukup tepat mengenai dari subtansi yang akan ditinjau sebelum
dilakukannya survei utama. Atribut yang digunakan dalam skenario survei stated
preference adalah biaya perjalanan, waktu perjalanan dan frekuensi keberangkatan.
Pilihan yang diberikan pada setiap skenario pada survey stated preference dianalisis
dengan pendekatan regresi maximum likelihood sehingga didapatkan model
persamaan utilitas. Dalam analisis model pemilihan diskrit yang diaplikasikan
adalah logit binomial, model yang dihasilkan dari selisih utilitas adalah ???????????????????????????? ????
???????? ???????????? ???? ???????? ???????????????????????????????????? ???? ???????? ???????????????????????????????????????? ???? ???????? ????????????????????????????????????. Dari model utilitas
tersebut teridentifikasi dua faktor atribut yang memberikan pengaruh besar terhadap
pemilihan moda transportasi yaitu: biaya/tarif dan frekuensi keberangkatan kereta
api. Probabilitas terpilihnya moda transportasi kereta api sebesar 55%, dengan
kondisi dimana untuk selisih biaya atau tarif kereta api lebih murah Rp. 50,000
dibandingkan dengan biaya moda transportasi mobil, dan dengan kondisi frekuensi
keberangkatan kereta api setiap 180 menit. Dalam analisis kajian kelayakan
finansial untuk biaya operasi dan perawatan jalur kereta api dengan masa konsesi
17 tahun didapatkan parameter Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 21,643,822,108
atau bernilai positif, parameter Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15.7% atau lebih
besar dari suku bunga pinjaman sebesar 10.58%. Untuk gambaran umum alokasi risiko
proyek didapatkan nilai rata-rata level risiko dari proyek ini masuk ke dalam
kategori risiko tinggi.