digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Nadhifa Salsabila
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan seni pertunjukan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, terus meningkat tiap tahunnya. Di Kota Bandung, peminat seni pertunjukan terus bertambah dan menjadi daya tarik “kota kreatif” yang diakui oleh UNESCO tersebut. Namun, potensi ini belum terwadahi dengan baik. Kurangnya infrastruktur yang belum memenuhi standard khususnya pada segi akustik menjadi faktor utama permasalahan tersebut. Padahal, akustik ruang menjadi salah satu faktor utama yang mendukung penampilan seni pertunjukan yang baik. Dalam merespon permasalahan tersebut, dirancang proyek arsitektur yang bertujuan untuk mewadahi potensi seni pertunjukan di Kota Bandung dengan maksimal sesuai dengan standard ruang akustik. Pendekatan yang di lakukan untuk mewujudkan hal tersebut diantaranya Environmental Acoustics, Architectural Acoustics, Designing Creative Space dan The Architecture of Creativity: Toward a Causal Theory of Creative Workspace Design. Standardisasi ruang akustik tidak mengurangi atau membatasi arsitek dalam merancang. Dalam merancang ruang akustik yang baik, perlu adanya pertimbangan mengenai berbagai karakteristik suara dalam ruang tertutup. Seperti pemantulan, penyerapan, difraksi, dan berbagai sifat bunyi lainnya. Diperlukan juga adanya rancangan yang memperhatikan pengendalian bising, baik dari luar maupun dalam ruangan. Selain itu, diperlukan adanya ruang bersama yang menjadi wadah seniman untuk mengembangkan ide inovatif dan kolaboratif antar ragam seni.