digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Zefanya Budhiarti Tirta Hasmanan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah serius yang mempengaruhi jutaan penduduk, terutama mereka yang tinggal di pedesaan. Ketimpangan pendapatan dan pendidikan menjadi faktor utama yang memperparah masalah ini. Data pendidikan menunjukkan bahwa masih banyak penduduk yang belum mencapai tingkat pendidikan yang memadai. Untuk mengatasi masalah kemiskinan ini, diperlukan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang komprehensif, bertujuan meningkatkan kemandirian dan memberikan pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan, sejalan dengan tujuan pembangunan nasional untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, maju, dan adil. Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah, termasuk sumber daya bambu yang sangat beragam dan serbaguna. Namun, belum semua potensi sumber daya bambu dimanfaatkan secara optimal. Di Desa Candirejo, Jawa Tengah, yang kaya akan bambu, penduduknya masih menghadapi kemiskinan tinggi, disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam mengoptimalkan potensi sumber daya bambu. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan nonformal dan pemberdayaan masyarakat di desa ini menjadi sangat penting. Solusi yang diusulkan adalah pendirian pusat edukasi bambu yang berfokus pada pendidikan nonformal. Fasilitas ini akan membantu meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan bambu sebagai sumber daya. Selain itu, fasilitas pengolahan bambu juga harus disediakan untuk mendukung keberlanjutan dan kualitas produk bambu. Ini akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat sambil melestarikan sumber daya alam yang penting. Arsitektur berperan dalam menciptakan fasilitas yang mendukung pemberdayaan masyarakat di Desa Candirejo. Fasilitas ini harus mencerminkan kekayaan budaya dan sumber daya alam setempat, memungkinkan masyarakat untuk belajar, berlatih, dan mengembangkan produk yang berkelanjutan. Dengan desain yang tepat, masyarakat Candirejo dapat meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pendidikan, pelestarian budaya, dan pemanfaatan sumber daya bambu secara berkelanjutan.