digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Dwi Puspita Maharani
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Hunian merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Terus meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan hunian ikut meningkat. Di sisi lain, lahan yang tersedia sangatlah terbatas. Hal ini menyebabkan permukiman warga justru berkembang ke arah horizontal secara tidak teratur. Solusi paling efektif dalam menjawab permasalahan tingginya kebutuhan hunian dan minimnya lahan adalah vertikalisasi hunian. salah satu tipe hunian vertikal adalah walk-up apartment (rumah susun). Walk-up apartment merupakan hunian vertikal berupa apartemen tingkat rendah yang sirkulasi utamanya adalah tangga. Karakteristik utama dari bangunan ini adalah seluruh unitnya bisa dicapai dengan berjalan kaki melalui tangga. Ketiadaan lift pada bangunan walk-up apartment bisa mengurangi biaya operasional gedung sehingga harga jual/sewa unit hunian pun lebih murah. Perubahan iklim saat ini menjadi isu global. Dampak dari perubahan iklim, seperti peningkatan suhu, banjir, kekeringan, dirasakan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim adalah tingginya kadar emisi karbon di atmosfer yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil. Sektor bangunan dan konstruksi, khususnya penggunaan listrik pada residensial, menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbon pada lingkungan. Konsumsi listrik ini diperkirakan masih akan terus meningkat bahkan hingga tahun 2050. Berangkat dari isu tersebut, proyek ini dilakukan untuk menyediakan hunian di tengah minimnya lahan dengan tetap mempertimbangkan kenyamanan bagi penghuninya. Proyek ini akan dirancang dengan pendekatan desain pasif untuk mengefisiensikan penggunaan energi pada bangunan agar bangunan ini berkontribusi positif terhadap lingkungan. Proyek ini merupakan proyek fiktif yang bekerja sama dengan Perum Perumnas dan Pemda Kota Bandung. Lokasi pembangunan direncanakan berada di Jl. Kb. Kembang, Kel. Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung pada lahan seluas 15.250 m2.