digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Vania Irbah Anargya
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada tahun 2022, Indonesia mengajukan budaya sehat jamu (Jamu Wellness Culture) sebagai nominasi dalam Intangible Cultural Heritage List UNESCO. Jamu telah tercatat sebagai upaya pengobatan tradisional di Indonesia sejak abad ke-8 M dan pemanfaatannya pun masih relevan sampai sekarang. Akan tetapi, terdapat kesenjangan antara potensi industri jamu di Indonesia dengan realita yang ada. Kesenjangan ini muncul seiring dengan kurangnya edukasi yang memadai mengenai sejarah dan signifikansi jamu dalam budaya Indonesia, manfaat kesehatan yang didukung oleh bukti ilmiah, serta keterampilan praktis dalam meracik jamu. Berangkat dari isu tersebut, proyek Jamu Wellness Culture Museum di Yogyakarta bertujuan untuk meningkatkan citra jamu serta meningkatkan ekonomi lokal pengrajin jamu melalui pengalaman budaya yang immersive. Proyek ini mewadahi tiga fungsi utama, yaitu eksibisi, produksi jamu, dan leisure. Selain itu, terdapat pula kebun tanaman obat yang menjadi koleksi bahan baku jamu. Lokasi proyek berada di Jalan Kusumanegara, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilihan lokasi didasari oleh potensi pariwisata DI Yogyakarta serta posisi tapak yang dekat dengan komunitas pengrajin jamu. Persoalan perancangan yang diangkat ialah melestarikan jamu sebagai living heritage, menciptakan citra museum yang atraktif, serta memaksimalkan koneksi dengan alam.