digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Ayuntha Avitamie
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Jamur merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki berbagai manfaat, berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa jamur memiliki efek imunologi, anti-kanker, anti-tumor, dan banyak lagi (Brin, 2011). Indonesia salah satu penghasil jamur yang bahkan pernah menjadi salah satu yang terbesar di dunia pada tahun 2007. Tetapi seiring berjalannya waktu, produksi jamur Indonesia semakin menurun dibanding negara lainnya. Indonesia terus mengalami fluktuasi hasil produksi, diantarnya akibat terlalu bergantungnya petani pada kondisi iklim. Selain masalah pada produksi, kondisi tingkat konsumsi jamur di Indonesia juga tidak cukup baik. Dengan angka 0,18 kg per kapita, Indonesia sangat jauh dari angkat rata-rata konsumsi dunia yaitu sekitar 0,63 kg per kapita. Salah satu Desa dengan komunitas petani jamur di Jawa Barat yang merupakan provinsi penghasil jamur tertinggi di Indonesia pun memiliki beberapa masalah. Djuwenda (2016) melakukan penelitian kepada 39 petani jamur di Desa Kertawangi, didapatkan bahwa kondisi pertanian masih memiliki risiko pada produksi karena kurangnya keterampilan petani, sehingga diharapkan ada pelatihan rutin yang diadakan. Wadah edukasi ini bertujuan mengembangkan budaya produksi dan konsumsi jamur Indonesia, yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat, sekitar 8 km dari Desa Kertawangi. Pusat edukasi dibuat dengan tipologi agrowisata sebagai upaya menciptakan atmosfer edukasi yang rekreatif untuk menarik masyarakat. Selain itu agrowisata juga dapat menjadi pasar bagi jual beli jamur. Agrowisata dirancang dengan pendekatan edukasi, restorasi, dan stimulasi konsumsi.