digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Matthew Mishael Tantra
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Bahasa adalah sistem komunikasi yang esensial bagi manusia dalam saling bertukar pikiran. Tidak hanya itu, bahasa juga mengandung identitas dan budaya penuturnya, menjadikannya bagian integral dari warisan budaya takbenda. Per tahun 2023, Ethnologue telah mencatat bahwa Indonesia memiliki sebanyak 718 bahasa daerah, tetapi sayangnya 14 di antaranya telah punah, dengan sisa 436 bahasa dalam kondisi terancam punah, 251 bahasa dalam kondisi aman, dan 17 bahasa institusi. Penurunan penggunaan bahasa daerah, terutama di kota megalopolitan seperti Jakarta, disebabkan oleh pergeseran bahasa dan terputusnya pewarisan budaya dari orang tua ke anak. Maka dari itu, untuk melestarikan bahasa daerah, upaya yang signifikan sangat diperlukan seperti proyek ini yaitu Museum Bahasa Nusantara. Untuk menarik minat generasi muda, Museum Bahasa Nusantara menerapkan digitalisasi museum dengan Digital Placemaking. Pendekatan ini menjadikan museum sebagai institusi pendidikan interaktif yang menarik bagi generasi muda yang akrab dengan teknologi. Museum Bahasa Nusantara digagas sebagai inisiatif dari Kemendikbudristek bersama BPPB sebagai salah satu atraksi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur yang telah lama menjadi tujuan wisata yang memamerkan kekayaan budaya dari seluruh Indonesia. Museum ini dirancang dengan lima fungsi utama: pameran, penelitian dan dokumentasi bahasa, pengajaran, perayaan bahasa dan budaya, dan pemasyarakatkan nilai dan cultural exchange. Fungsi-fungsi tersebut akan menghidupkan kembali apresiasi terhadap bahasa daerah melalui berbagai kegiatan edukatif dan partisipatif. Analisis isu dan data pengguna menghasilkan solusi desain yang mencakup digitalisasi museum, preferensi lingkungan, pengalaman naratif, dan edukatif. Dalam perancangan museum ini, terdapat tiga konsep utama yang diaplikasikan, yaitu Attractive, Interactive, dan Sensitive, demi memberikan pengalaman yang baru dan edukatif bagi pengunjung. Upaya ini diharapkan dapat melibatkan generasi muda dalam pelestarian bahasa daerah dan memperkaya wawasan masyarakat tentang kekayaan linguistik Indonesia.