ABSTRAK_Fatimah Nur Azizah
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung kehidupan. Permukiman padat adalah sebuah area lingkungan hunian atau tempat tinggal yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 500 jiwa per Ha. Dalam sebuah kawasan permukiman padat, ruang terbuka publik sulit ditemukan sehingga anak-anak tidak memiliki akses terhadap fasilitas bermain. Jumlah anak yang signifikan dalam persentase penduduk Indonesia memperlihatkan perlunya perhatian khusus terhadap isu ini. Pada hakikatnya, bermain merupakan inti dari kehidupan anak-anak. Tidak adanya area bermain berarti ketidaksesuaian dengan ketentuan undang-undang. Manifestasi dari perundang-undangan tersebut adalah dengan mewujudkan konsep kota layak anak. Kota Layak Anak (KLA) adalah kabupaten/kota yang sistem pembangunannnya berdasar pada hak anak. Penilaian atas pencapaian KLA pada sektor infrastruktur di Kota Bandung sendiri masih jauh dari optimal karena hanya mencapai 48%. Padahal, masa usia dini adalah fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kemajuan kognitif, sosial, dan emosional.
Dari penjabaran isu tersebut, timbul gagasan untuk menciptakan suatu proyek dengan tujuan menciptakan ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dari kawasan permukiman padat Wastukencana untuk mengisi waktu luangnya dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan psikisnya. Pendekatan arsitektur yang digunakan berfokus pada architecture for children atau desain yang secara khusus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan minat anak-anak. Proyek ini diprakarsai oleh Pemerintah Kota Bandung dalam upaya optimasi fasilitas sosial yang akan melayani komunitas permukiman padat sehingga perlu peleburan dengan ruang publik eksisting. Lokasi pembangunan direncanakan terletak di Jalan Wastukencana, Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung dan memiliki fungsi eksisting berupa pasar kembang. Oleh karena itu, proyek akan dilakukan dengan penggabungan tipologi bangunan komersil, rekreasi, dan edukasi. Lahan seluas 3.613 m2 ini diharapkan dapat menjadi wadah ruang publik yang dapat bersinergi dengan baik dan melengkapi fasilitas sosial lainnya yang sudah terbangun di sekitar tapak.