digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Lauren Marxoni
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Julukan Bandung sebagai Kota Kreatif dan Kota Pendidikan merupakan hal yang saling berkaitan satu sama lain. Hal ini disebabkan karena terpilihnya Bandung sebagai kota kreatif tidak terlepas dari potensi yang dimiliki oleh generasi muda dan banyaknya komunitas kreatif yang dijalankan oleh generasi muda. Bandung merupakan kota dengan jumlah perguruan tinggi terbanyak di Indonesia sehingga dihuni oleh begitu banyak generasi muda. Di era modern saat ini, melakukan berbagai aktivitas di ruang publik kreatif merupakan suatu hal yang sering dilakukan oleh generasi muda. Ruang kreatif yang sangat terkenal di Bandung adalah Bandung Creative Hub (BCH). Namun pada realisasinya terdapat beberapa permasalahan yang muncul antara lain desain yang belum dapat merespons pola pelaku kreatif, pembagian antar area yang tidak jelas, banyak kegiatan kreatif yang belum terwadahi, pengalaman ruang yang kurang menarik, dan tidak dapat beradaptasi dengan lifestyle generasi muda. Lokasi BCH yang berada di Jln. Laswi No. 7 juga cukup sulit dijangkau oleh generasi muda yang dominan beraktivitas di sekitar area Dago. Belum adanya ruang kreatif terintegrasi di sekitar kawasan Dago membuat generasi muda memanfaatkan ruang publik berupa coffee shop. Hal ini dibuktikan dengan maraknya coffee shop yang ada di sekitar Dago. Meskipun sering menjadi pilihan bagi generasi muda, coffee shop juga memiliki beberapa permasalahan, misalnya kebisingan karena beragamnya latar belakang pengunjung, timbul perilaku boros, dan terbatasnya ruang. Bertambahnya jumlah coffee shop di sekitar perguruan tinggi merupakan wujud nyata dibutuhkannya tempat yang dapat mewadahi aktivitas generasi. Belum adanya ruang kreatif terintegrasi untuk memicu terjadinya kolaborasi antara generasi muda di kawasan Dago merupakan hal yang perlu menjadi perhatian. Oleh karena itu, muncul sebuah gagasan proyek Youth Collaboration Center untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas generasi muda di kawasan Dago serta mengakomodasi kebutuhan ruang yang dapat merespons kebiasaan atau gaya hidup generasi muda. Beberapa fungsi yang tersedia pada Youth Collaboration Center ini antara lain creative space, spotlight space, dan leisure space. Lokasi pembangunan direncanakan terletak di Jl. Ir. H. Juanda No.254-262. Pemilihan lokasi pembangunan didasarkan pada pertimbangan terhadap beberapa aspek, yaitu citra dago, jangkauannya terhadap target utama pengguna, kemudahan akses, serta peruntukan zona lahan.