Penelitian ini mengembangkan kerangka kerja untuk mengatasi tantangan dalam pengoperasian variable frequency drive (VFD) pada pabrik high pressure grinding roll (HPGR) di PT Freeport Indonesia (PTFI), khususnya pada divisi konsentrasi. Divisi Konsentrasi menghadapi tantangan operasional VFD, terutama kegagalan berulang yang menyebabkan peningkatan biaya pemeliharaan secara signifikan dari tahun 2021 hingga 2023. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan pada VFD dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Penelitian ini menerapkan pendekatan gabungan antara kualitatif dan kuantitatif secara komprehensif. Menggunakan diagram Ishikawa untuk memvisualisasikan penyebab-penyebab kegagalan dan kemudian menerapkan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengkuantifikasi penyebab kegagalan yang telah diidentifikasi menggunakan diagram Ishikawa. Integrasi metode AHP ke dalam diagram Ishikawa memungkinkan kuantifikasi yang memberikan nilai pada faktorfaktor yang paling berkontribusi terhadap kegagalan VFD. Dari integrasi AHP dan Ishikawa, ditemukan bahwa ada empat faktor penyebab utama dari delapan belas faktor yang diidentifikasi, yaitu akumulasi debu, penggunaan suku cadang tua, kelembaban tinggi, dan kurangnya pengetahuan.
Dalam menentukan solusi, penelitian ini menggunakan prinsip Pareto untuk menunjukkan proporsi upaya yang dilakukan dan hasil atau penyelesaian masalah yang diperoleh. Penelitian ini juga menggunakan analisis biaya-manfaat (CBA) untuk mengevaluasi alternatif solusi sehingga biaya yang dibutuhkan dalam implementasi solusi dapat lebih efektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan perbaikan pada solusi yang direkomendasikan; mengisolasi ruang MCC, memasang dehumidifier, meningkatkan kondisi penyimpanan, dan pelatihan di lokasi untuk empat faktor penyebab terbesar, maka potensi penurunan total biaya pemeliharaan yang didapatkan adalah sebesar 53.7%.