ABSTRAK ROBIETH EQTADA MUHAMMADAN
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 ROBIETH EQTADA MUHAMMADAN
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 ROBIETH EQTADA MUHAMMADAN
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 ROBIETH EQTADA MUHAMMADAN
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 ROBIETH EQTADA MUHAMMADAN
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 ROBIETH EQTADA MUHAMMADAN
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 ROBIETH EQTADA MUHAMMADAN
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA ROBIETH EQTADA MUHAMMADAN
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN ROBIETH EQTADA MUHAMMADAN
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pertumbuhan kota yang dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, investasi, dan
perkembangan teknologi menunjukkan ekspansi perkotaan ke wilayah pinggiran
Metropolitan Bandung. Pertumbuhan kota mengubah aktivitas dan pengelolaan
sumber daya di perdesaan, sementara kawasan perdesaan di pinggiran kota
memegang peranan penting untuk memasok produk pertanian, pemukiman, dan
pelestarian lingkungan alam. Transformasi perdesaan akibat urbanisasi ditandai
dengan penurunan ketergantungan pada sektor pertanian, yang mengubah fungsi
perdesaan dengan mengubah aliran materi, alokasi sumber daya, fungsi ekosistem,
dan jasa ekosistem budaya, serta memiliki dampak fiskal dan sosial. Penghidupan
berkelanjutan di sangat penting di tengah transformasi perdesaan karena berperan
membangun kembali dan menjaga keberlanjutan lingkungan, dengan fokus pada
menjaga atau meningkatkan kapasitas dan aset tanpa mengorbankan sumber daya
alam. Desa memiliki kewenangan dalam mencapai penghidupan berkelanjutan,
yang salah satunya dapat dilakukan melalui konsep desa cerdas (smart village), di
mana inovasi teknologi informasi digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup,
efisiensi ekonomi, dan kesadaran lingkungan. Salah satu cara desa untuk mengelola
potensinya adalah dengan mendirikan dan mengembangkan Badan Usaha Milik
Desa (BUM Desa). Transformasi perdesaan di wilayah pinggiran Metropolitan
Bandung memengaruhi penghidupan dan pengelolaan sumber daya di desa-desa,
sementara BUM Desa berperan penting dalam mengelola potensi sumber daya
untuk mendukung kehidupan desa dengan memperhatikan adaptasi terhadap
perubahan tersebut. Desa Mekarmukti, sebagai Desa Mandiri di kawasan pinggiran
Metropolitan Bandung, memiliki potensi untuk mengembangkan BUM Desa
dengan konsep smart village. Namun, tantangan seperti kekurangan dana dan
aksesibilitas teknologi perlu diatasi untuk implementasi yang berhasil. Oleh karena
itu, penelitian tentang prospek pengembangan BUM Desa dengan konsep smart
village menjadi penting untuk mencapai penghidupan berkelanjutan di tengah
transformasi perdesaan di wilayah pinggiran Metropolitan Bandung.v
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prospek pengembangan BUM Desa
dengan konsep smart village untuk menghadapi tantangan transformasi perdesaan
di Desa Mekarmukti. Penelitian ini bersifat eksploratori dengan pengumpulan data
melalui wawancara dan studi literatur. Penelitian ini merupakan gabungan antara
metode deskriptif untuk menggambarkan kapasitas dan strategi BUM Desa, serta
metode preskriptif untuk merumuskan strategi pengembangannya. Pendekatan
deduktif dan rapid rural appraisal (RRA) diterapkan untuk menganalisis data dan
melibatkan pemangku kepentingan di Desa Mekarmukti, guna mengembangkan
konsep smart village dan mencapai penghidupan berkelanjutan di tengah
transformasi perdesaan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa BUM Desa di Desa Mekarmukti memiliki
potensi untuk dikembangkan dengan konsep smart village guna menghadapi
transformasi perdesaan, tetapi masih menghadapi kendala dalam mencapai
indikator smart economy dan smart governance, seperti keterbatasan layanan,
teknologi, anggaran, dan keterlibatan masyarakat. Strategi bisnis BUM Desa
Muktijaya aktual belum mampu mendorong kemandirian perekonomian Desa
Mekarmukti. Oleh karena itu, dirumuskan strategi pengembangan BUM Desa
Muktijaya meliputi penambahan unit usaha, peningkatan kolaborasi, dan
pemanfaatan teknologi, yang diharapkan dapat meningkatkan kemandirian
ekonomi desa dan mendukung prospek pengembangan BUM Desa dengan konsep
smart village di tengah tantangan transformasi perdesaan.