
ABSTRAK Stephanie Margarettha S Sitorus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Stephanie Margarettha S Sitorus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Stephanie Margarettha S Sitorus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Stephanie Margarettha S Sitorus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Stephanie Margarettha S Sitorus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Stephanie Margarettha S Sitorus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Stephanie Margarettha S Sitorus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Stephanie Margarettha S Sitorus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Stephanie Margarettha S Sitorus
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pembangunan transportasi massal pada era pemerintahan Indonesia saat ini
menjadi sangat masif dan menjadi prioritas. Salah satu Proyek Strategis Nasional
(PSN) terkait transportasi massal adalah proyek kereta cepat yang diberi nama
WHOOSH yang saat ini melayani wilayah Jakarta-Bandung. Pengadaan proyek
kereta cepat ini diharapkan mampu menghubungan regional yang dinilai strategis
sehingga meningkatkan aksesibilitas antar wilayah. Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo, juga mengarahkan agar transportasi massal ini disertai dengan
pembangunan infrastruktur pendukung lainnya, seperti jaringan jalan. Hal ini
diperlukan agar pembangunan transportasi massal dalam konteks ini adalah
Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi mudah untuk dijangkau oleh calon
pengguna. Namun dalam kondisi eksisting nya, khususnya di Stasiun Tegalluar
masih terdapat permasalahan yang juga menjadi keluhan masyarakat. Dalam
mengakses Stasiun Tegalluar ini dinilai jaringan jalan yang tersedia tidak cukup
memadai. Jalan untuk menuju Stasiun Tegalluar terbilang kecil atau sempit serta
kualitas jalannya yang kurang baik (terdapat jalan yang masih bebatuan atau tidak
beraspal).Hal tersebut yang menjadi celah atau perbedaan antara apa yang dicitacitakan pemerintah dengan kondisi eksisting nya. Dengan ada nya kondisi tersebut
dapat berpotensi menjadi faktor menurunnya permintaan dalam menggunakan
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada simpul Stasiun Tegalluar.
Derajat aksesibilitas merupakan suatu pengukuran untuk meninjau kemudahan
lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Penelitian
ini bertujuan untuk menilai derajat aksesibilitas dari Stasiun Tegalluar menuju
pusat aktivitas wilayah yang berpotensi menggunakan Kereta Cepat JakartaBandung (KCJB) pada stasiun tersebut. Wilayah berpotensi yang dimaksud adalah
Kabupaten Bandung bagian Timur karena wilayah ini merupakan target pasar dari
Stasiun Tegalluar. Pada akhirnya penelitian ini menunjukan wilayah atau
kecamatan pada Kabupaten Bandung bagian timur yang memiliki derajat
aksesibilitas yang kurang baik. Selain itu ditinjau pula faktor infrastruktur yang
secara signifikan yang memengaruhi nilai derajat aksesibilitas melalui analisis
regresi. Pengukuran ini berfokus pada infrastruktur transportasi baik secara
kuantitatif yang dihitung menggunakan rumus maupun kualitatif dengan melihat
preferensi masyarakat terkait transportasi umum. Pada pengukuran yang bersifatvi
kuantitatif digunakan metode aksesibilitas potensial atau potential accessibility
(PA) yang persamaannya mengadopsi variabel massa/ukuran kota serta biaya
transportasi. Untuk massa/ukuran kota diinterpretasikan dengan jumlah penduduk
yang berpotensi menggunakan kereta cepat (sebagai peluang sosial) serta PDRB
Kecamatan (sebagai peluang ekonomi). Kemudian untuk biaya transportasi
diinterpretasikan dengan faktor waktu tempuh yang ditentukan dari kalkulasi jarak
tempuh, kecepatan tempuh, serta kinerja lalu lintas atau level of service (LOS).
Dari pengukuran kuantitatif ini akan dapat diurutkan kecamatan-kecamatan yang
memiliki nilai derajat aksesibilitas dari yang tertinggi hingga terendah dari Stasiun
Tegalluar menuju pusat aktivitasnya. Penelitian ini akan digabungkan dan
dilengkapi dari preferensi masyarakat terkait layanan transportasi dari/menuju
Stasiun Tegalluar. Preferensi tersebut didapatkan dari hasil pengumpulan data
melalui kuesioner.
Berdasarkan metode tersebut didapatkan bahwa Kecamatan Cileunyi merupakan
kecamatan yang memiliki nilai derajat aksesibilitas paling tinggi, sedangkan untuk
kecamatan yang memiliki nilai derajat aksesibilitas paling rendah ada pada
Kecamatan Kertasari. Dari hasil analisis regresi juga didapatkan model
persamaan yang cukup menggambarkan kondisi yang sesungguhnya yang
ditunjukan dengan nilai Adj. R-squared kurang lebih 84%. Model tersebut
meyimpulkan bahwa dari perspektif infrastruktur, jarak tempuh dan kecepatan
tempuh menjadi faktor yang paling memengaruhi nilai derajat aksesibilitas dari
Stasiun Tegalluar menuju pusat aktivitas. Di sisi lain, masyarakat juga menilai
transportasi umum yang tersedia dalam melayani perjalanan dari/menuju Stasiun
Tegalluar belum cukup baik, masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi
pribadi maupun transportasi online. Alasan nya karena dinilai transportasi pribadi
atau transportasi lebih efektif dan efisien khususnya terkait waktu, keamanan,
kenyamanan, dan keterjangkauan. Dengan demikian, berdasarkan seluruh analisis
yang sudah dilakukan perlu adanya peningkatan infrastruktur transportasi melalui
pembangunan dan pengembangan jaringan jalan serta transportasi umum. Hal
tersebut diperlukan agar waktu tempuh perjalanan dari/menuju Stasiun Tegalluar
relatif singkat yang tentunya sesuai dengan kondisi geografisnya.