Penurunan volume permintaan akan sejalan dengan penurunan utilisasi kapasitas mesin produksi. Hal ini membuat produsen mengubah rencana dan strategi produksinya agar tetap kompetitif. Salah satunya adalah pengurangan jam kerja produksi. Namun hal ini berdampak pada penurunan OEE dari mesin produksi akibat peningkatan aktivitas dan frekuensi start up. Tugas akhir ini bertujuan untuk meningkatkan OEE pabrikan dengan menentukan akar penyebab aktivitas startup yang tidak efisien dan menentukan strategi yang tepat untuk aktivitas startup dengan menggunakan pendekatan kerangka kerja DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control) dari lean six sigma.
PUBLIC Open In Flip Book Kartika
Penurunan volume permintaan akan sejalan dengan penurunan utilisasi kapasitas mesin produksi. Hal ini membuat produsen mengubah rencana dan strategi produksinya agar tetap kompetitif. Salah satunya adalah pengurangan jam kerja produksi. Namun hal ini berdampak pada penurunan OEE dari mesin produksi akibat peningkatan aktivitas dan frekuensi start up.
Tugas akhir ini bertujuan untuk meningkatkan OEE pabrikan dengan menentukan akar penyebab aktivitas startup yang tidak efisien dan menentukan strategi yang tepat untuk aktivitas startup dengan menggunakan pendekatan kerangka kerja DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control) dari lean six sigma. Dimulai dengan mendefinisikan dan memahami masalah kemudian dilanjutkan dengan mengukur kemampuan proses saat ini dan detail aktivitas aktual selama startup. Kemudian, menemukan akar permasalahan dengan melakukan analisis yang tepat untuk menentukan perbaikannya. Untuk memastikan seluruh solusi berkelanjutan, standar kerja perlu dibuat untuk mengontrol proses dalam memberikan hasil yang diharapkan.
Seluruh kegiatan akan didukung oleh data komprehensif yang diambil dari sumber primer dan sekunder seperti observasi langsung, focus group diskusi dan pelaporan kinerja dari produsen. Temuan tugas akhir ini adalah kemampuan proses saat ini (Cp) sebesar 0,178 dan indeks Kemampuan Proses (Cpk) sebesar 0,45 yang menunjukkan bahwa proses yang berjalan saat ini tidak efektif dan tidak memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan meminimalkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, menyederhanakan proses, dan menerapkan prosedur yang lebih baik, produsen dapat mengurangi waktu henti yang terkait dengan aktivitas start-up secara signifikan sebesar 67%. Pengurangan durasi start-up ini menyebabkan peningkatan pemanfaatan kapasitas, tingkat layanan kepada pelanggan dan mengurangi biaya tenaga kerja dan konsumsi energi.
Kesimpulannya, tesis ini memberikan wawasan berharga mengenai penerapan metodologi Lean Six Sigma untuk meningkatkan OEE manufaktur dengan menargetkan pengurangan durasi start-up. Hasilnya menunjukkan potensi peningkatan OEE yang signifikan melalui penghapusan aktivitas yang tidak bernilai tambah dan penyederhanaan tugas. Produsen dapat memanfaatkan temuan penelitian ini untuk mengembangkan strategi yang meningkatkan efektivitas operasional, meningkatkan hasil produksi, dan pada akhirnya mendorong keunggulan kompetitif.