digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sebagai dampak dari program efisiensi biaya di tahun 2017, dilakukan penyesuaian tenaga kerja di PTFI. Operasi perusahaan dilanjutkan dengan model pengurangan tenaga kerja yang paling sesuai dengan strategi bisnis saat ini. Pada tahun 2023, jumlah karyawan PTFI sebanyak 5.891 dengan 40% karyawan Papua dan jumlah karyawan kontraktor sebanyak 24.234 dengan hanya 20% karyawan Papua. Untuk melanjutkan komitmennya terhadap kesempatan kerja bagi masyarakat Papua, PTFI melihat peluang untuk meningkatkan komposisi tenaga kerja Papua melalui perekrutan di kontraktor. Kompetensi dan keterampilan pekerjaan harus terpenuhi agar bisa mendapatkan lebih banyak tenaga kerja Papua dalam perekrutan di perusahaan. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa dan mengkaji permasalahan terkait komposisi tenaga kerja Papua di PTFI, termasuk di kontraktor sebagai bagian dari pengembangan strategi peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja Papua di PTFI. Dalam kemajuan bisnis saat ini, perencanaan tenaga kerja yang strategis diperlukan untuk menentukan jumlah tenaga kerja Papua dan untuk mengidentifikasi kualifikasi pekerjaan yang diperlukan bagi tenaga kerja Papua. Selain itu, kolaborasi antara PTFI dan pemangku kepentingan dan kinerja kontraktor harus ditingkatkan dalam mengatasi tantangan perekrutan tenaga kerja Papua karena kurangnya kompetensi/keterampilan. Berdasarkan metode Diagram Tulang Ikan, kerangka SWOT dan PESTEL, analisa komprehensif dilakukan untuk menemukan akar penyebab masalah, serta mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang berkontribusi saat menilai dan mengevaluasi kesenjangan yang menyebabkan masalah. Kombinasi metode tersebut menghasilkan temuan dan alternatif strategi untuk dijadikan rekomendasi. Temuan-temuan tersebut menyarankan untuk tetap mempertahankan jumlah yang ada saat ini dan menetapkan jumlah baru dalam perencanaan strategis tenaga kerja Papua. Temuan lainnya menyarankan untuk meningkatkan dan melanjutkan Program Magang di NMI dan memperluas program kemitraan dengan lembaga lain sebagai alternatif meningkatkan kolaborasi pemangku kepentingan demi mendapatkan tenaga kerja Papua yang berkualitas. Temuan serupa juga ditawarkan bagi kontraktor untuk meningkatkan praktik perekrutan tenaga kerja Papua.