digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres No. 47 Tahun 2016. Pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan untuk menekan biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi (industry manufaktur) dengan outlet pelabuhan. Selain itu, dengan adanya pelabuhan Patimban diharapkan dapat menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta dengan memindahkan sebagian trafik angkutan berat ke luar wilayah ibukota. Oleh karena itu, PT. Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) selaku operator harus meningkatkan kinerja pelayanannya kepada customer sehingga dapat meningkatkan jumlah pengguna jasa Cargo Ro-Ro. Untuk itu harus diidentifikasi atribut-atribut layanan yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna jasa. Metode yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan Cargo Ro-ro adalah dengan metode Importance Performance Analysis dan Potential Gain in Customer Value. Berdasarkan hasil perhitungan dengan Importance Performance Analysis dan Potential Gain in Customer Value, terdapat 5 (lima) atribut kualitas pelayanan yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan peningkatan yaitu Pada kuadran I yaitu Kemudahan akses ke pelabuhan Patimban, Kecepatan dan kemudahan pengurusan dokumen (ekspor/impor), Sistem keamanan dan pengawasan yang Terintegrasi Tarif yang kompetitif, Adanya jaminan keamanan dan keselamatan barang dari kerusakan dan hilang (ISPS Code Compliance). Untuk atribut pelayanan yang masuk di Kuadran II yaitu atribut pelayanan yang harus dipertahankan yaitu Konsistensi Jadwal Pelayanan, Kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan customer, Melayani dengan adil (tanpa pilih pilih), Sistem antrian berdasarkan first come first service, Cargo Ro-Ro Operating System (CARTOS) membantu dalam kegiatan operasional, terminal kendaraan lebih efektif dan efisien, Peralatan bongkar muat yang memadai, Perkantoran bersih dan nyaman (kantor Port, Custom, Imigration, Quarantine dan operator).