Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)
berdasarkan Perpres No. 47 Tahun 2016. Pembangunan Pelabuhan Patimban
dilakukan untuk menekan biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi
(industry manufaktur) dengan outlet pelabuhan. Selain itu, dengan adanya
pelabuhan Patimban diharapkan dapat menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta
dengan memindahkan sebagian trafik angkutan berat ke luar wilayah ibukota. Oleh
karena itu, PT. Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) selaku operator harus
meningkatkan kinerja pelayanannya kepada customer sehingga dapat
meningkatkan jumlah pengguna jasa Cargo Ro-Ro. Untuk itu harus diidentifikasi
atribut-atribut layanan yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna jasa. Metode
yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan Cargo Ro-ro adalah dengan
metode Importance Performance Analysis dan Potential Gain in Customer Value.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan Importance Performance Analysis dan
Potential Gain in Customer Value, terdapat 5 (lima) atribut kualitas pelayanan yang
menjadi prioritas utama untuk dilakukan peningkatan yaitu Pada kuadran I yaitu
Kemudahan akses ke pelabuhan Patimban, Kecepatan dan kemudahan pengurusan
dokumen (ekspor/impor), Sistem keamanan dan pengawasan yang Terintegrasi
Tarif yang kompetitif, Adanya jaminan keamanan dan keselamatan barang dari
kerusakan dan hilang (ISPS Code Compliance). Untuk atribut pelayanan yang
masuk di Kuadran II yaitu atribut pelayanan yang harus dipertahankan yaitu
Konsistensi Jadwal Pelayanan, Kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan
customer, Melayani dengan adil (tanpa pilih pilih), Sistem antrian berdasarkan first
come first service, Cargo Ro-Ro Operating System (CARTOS) membantu dalam
kegiatan operasional, terminal kendaraan lebih efektif dan efisien, Peralatan
bongkar muat yang memadai, Perkantoran bersih dan nyaman (kantor Port,
Custom, Imigration, Quarantine dan operator).