digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Program QA dan QC perlu dilakukan untuk mengelola kualitas pesawat sinar-X, salah satunya yaitu dengan melakukan uji kesesuaian. Uji kesesuaian dilakukan menggunakan alat ukur non-invasif berupa X-ray multimeter. Banyaknya jenis dan spesifikasi dari detektor X-ray multimeter mengakibatkan adanya perbedaan pembacaan pengukuran meski terhadap pesawat sinar-X yang sama dalam satu rentang waktu. Penelitian ini kemudian dilakukan untuk menentukan besar perbedaan pembacaan nilai pada X-ray multimeter yang berbeda dan pengaruhnya terhadap terhadap hasil uji kesesuaian, serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pembacaan tersebut. Penelitian dilakukan menggunakan dua metode pengambilan data, yang pertama yaitu dengan melakukan uji kesesuaian dan identifikasi detektor. Uji kesesuaian dilakukan menggunakan X-ray multimeter merek Raysafe dan Radcal terhadap pesawat sinar-X radiografi umum yang mengacu pada Metode Uji Pesawat Sinar-X Radiografi Umum Nomor KU/PD/DKKN/04/1. Parameter uji dilakukan terhadap generator dan tabung yaitu uji akurasi tegangan, waktu eksposi, linearitas, dan reproduksibilitas. Sedangkan identifikasi detektor dilakukan dengan analisis hasil citra detektor dari masingmasing X-ray multimeter yang dipindai 360° menggunakan micro-CT scanner dan diperoleh citra tiga dimensi. Data uji kesesuaian diolah menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel untuk memperoleh nilai error, linearitas, standar deviasi, variansi, dan hasil uji. Nilai-nilai tersebut kemudian dibandingkan antar X-ray multimeter untuk memperoleh besar perbedaan pembacaannya. Sedangkan untuk identifikasi detektor, rangkaian citra direkonstruksi untuk diperoleh gambar proyeksi tiap irisan. Dari citra tersebut kemudian dilakukan analisis menggunakan perangkat lunak Fiji-ImageJ untuk mengidentifikasi volume sensitivitas dan skala keabuan masing-masing detektor. Identifikasi volume sensitivitas dilakukan dengan meng-kontur area sensitivitas detektor pada setiap irisan citra. Begitu pula untuk mengidentifikasi skala keabuan, dilakukan dengan menarik garis profil secara melintang dari kiri ke kanan atau sebaliknya pada setiap irisan citra. Data identifikasi baik untuk ukuran volume sensitivitas maupun skala keabuan kemudian diolah kembali menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel untuk dijumlahkan dan mendapat ukuran volume, serta dilakukan plot grafik dan nilai rata-rata untuk memperoleh nilai skala keabuan di area sensitivitas. Karena area sensitivitas detektor Radcal tidak terlihat pada citra, maka perhitungan volume sensitivitas dilakukan menggunakan rumus volume tabung dengan informasi yang diperoleh dari spesifikasi alat. Berdasarkan pengolahan data uji kesesuaian, terdapat perbedaan pembacaan nilai uji paling besar 0,03 mGy dengan linearitas detektor Raysafe sebesar 0.9984 dan Radcal sebesar 0.9985. Data pembacaan nilai uji kesesuaian menunjukkan di bawah batas toleransi untuk semua parameter yang diuji, baik untuk nilai yang terbaca pada X-ray multimeter Raysafe maupun Radcal, dan dinyatakan lolos uji. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan pembacaan dari dua X-ray multimeter yang berbeda tidak mempengaruhi hasil uji kesesuaian. Berdasarkan analisis hasil rekonstruksi citra, terdapat perbedaan volume sensitivitas dengan volume Raysafe sebesar 129.98 ± 0.08 mm3 dan Radcal sebesar 675.71 mm3 . Skala keabuan dari detektor Raysafe sebesar 49.19 ± 5.18, sedangkan detektor radcal sebesar 18.75 ± 1.86. Adanya perbedaan tingkat keabuan dari daerah sensitivitas detektor menunjukkan perbedaan jenis material yang digunakan antara detektor Raysafe dan Radcal. Penelitian ini kemudian diperoleh suatu kesimpulan dimana terdapat perbedaan pembacaan nilai uji kesesuaian pada X-ray multimeter yang berbeda, namun perbedaan pembacaan ini tidak mempengaruhi hasil uji kesesuaian, dan faktor yang mempengaruhi perbedaan pembacaan tersebut diantaranya yaitu volume sensitivitas dan jenis material yang digunakan pada setiap detektor.