Naproksen bekerja menghambat COX secara non-selektif sehingga menyebabkan efek samping
saluran cerna ketika dikonsumsi secara oral. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan
pembuatan patch naproksen natrium topikal untuk meminimalisir efek samping tersebut.
Penelitian ini terdiri dari penentuan formula akhir, pembuatan dan evaluasi gel, dan pembuatan
dan evaluasi patch. Penentuan formula akhir diawali dengan pemilihan polimer yang dilanjutkan
dengan pemilihan perbandingan campuran etanol-air untuk pembuatan gel. Gel dibuat dengan
formula akhir yang terdiri dari naproksen natrium (?1% naproksen), HPMC viskositas rendah (9%),
propilen glikol (20% HPMC), metilparaben (0,18%), propilparaben (0,02%), etanol (13,33%), dan
aquades. Berdasarkan evaluasi organoleptik, pH, dan viskositas, diperoleh gel yang jernih, tidak
berbusa, dan mudah dituang dengan pH 6,92 ± 0,009 dan viskositas 1153,667 ± 16,905 cP. Patch
dibuat dengan mengeringkan gel menggunakan oven, kemudian menuangkan larutan adesif di
atasnya. Terhadap patch yang dihasilkan dilakukan evaluasi keragaman bobot, ketebalan, kadar
lembap, ketahanan pelipatan, kekuatan mekanik, kadar naproksen natrium, dan permeasi in vitro.
Diperoleh patch yang yang jernih dan tidak bergelembung dengan bobot 412,7 ± 1,453 mg,
ketebalan 0,150 ± 0,003 mm, kadar lembap 7,777 ± 0,732%, ketahanan pelipatan >200 kali, tensile
strength 5,17 ± 0,73 MPa, persen pemanjangan 13,05 ± 1,48%, dan kadar 101,021 ± 0,009%.
Permeasi in vitro naproksen natrium setelah 24 jam adalah 20,31 ± 7,39%. Rendahnya permeasi in
vitro naproksen natrium dapat disebabkan oleh naproksen natrium yang bersifat hidrofilik dan
polar, bentuk terionisasi naproksen natrium yang tidak dapat berpermeasi dengan baik, serta
kurangnya kemampuan propilen glikol sebagai peningkat penetrasi. Kinetika pelepasan naproksen
natrium dari patch paling mendekati kinetika pelepasan Korsmeyer-Peppas.