digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Naproksen bekerja menghambat COX secara non-selektif sehingga menyebabkan efek samping saluran cerna ketika dikonsumsi secara oral. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pembuatan patch naproksen natrium topikal untuk meminimalisir efek samping tersebut. Penelitian ini terdiri dari penentuan formula akhir, pembuatan dan evaluasi gel, dan pembuatan dan evaluasi patch. Penentuan formula akhir diawali dengan pemilihan polimer yang dilanjutkan dengan pemilihan perbandingan campuran etanol-air untuk pembuatan gel. Gel dibuat dengan formula akhir yang terdiri dari naproksen natrium (?1% naproksen), HPMC viskositas rendah (9%), propilen glikol (20% HPMC), metilparaben (0,18%), propilparaben (0,02%), etanol (13,33%), dan aquades. Berdasarkan evaluasi organoleptik, pH, dan viskositas, diperoleh gel yang jernih, tidak berbusa, dan mudah dituang dengan pH 6,92 ± 0,009 dan viskositas 1153,667 ± 16,905 cP. Patch dibuat dengan mengeringkan gel menggunakan oven, kemudian menuangkan larutan adesif di atasnya. Terhadap patch yang dihasilkan dilakukan evaluasi keragaman bobot, ketebalan, kadar lembap, ketahanan pelipatan, kekuatan mekanik, kadar naproksen natrium, dan permeasi in vitro. Diperoleh patch yang yang jernih dan tidak bergelembung dengan bobot 412,7 ± 1,453 mg, ketebalan 0,150 ± 0,003 mm, kadar lembap 7,777 ± 0,732%, ketahanan pelipatan >200 kali, tensile strength 5,17 ± 0,73 MPa, persen pemanjangan 13,05 ± 1,48%, dan kadar 101,021 ± 0,009%. Permeasi in vitro naproksen natrium setelah 24 jam adalah 20,31 ± 7,39%. Rendahnya permeasi in vitro naproksen natrium dapat disebabkan oleh naproksen natrium yang bersifat hidrofilik dan polar, bentuk terionisasi naproksen natrium yang tidak dapat berpermeasi dengan baik, serta kurangnya kemampuan propilen glikol sebagai peningkat penetrasi. Kinetika pelepasan naproksen natrium dari patch paling mendekati kinetika pelepasan Korsmeyer-Peppas.