Landasan pacu memiliki peranan yang penting dalam pengoperasian bandara
sebagai tempat lepas landas dan mendaratnya pesawat. Dengan peranan yang
penting tersebut maka terjadinya kerusakan pada landasan pacu harus
diminimalisir. Namun hal berbeda terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru yang mengalami peningkatan kejadian kerusakan landasan pacu.
Pemeliharaan pun dilakukan untuk mengatasi kerusakan landasan pacu namun
belum optimal sehingga kerusakan tetap terjadi. Oleh sebab itu pada penelitian ini
akan dilakukan kajian risiko yang menyebabkan kerusakan landasan pacu pada
Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi risiko yang menjadi penyebab kerusakan pada landasan
pacu di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, memperoleh rangking risiko
yang menjadi penyebab kerusakan landasan pacu, dan memberikan saran mengenai
pemeliharaan landasan pacu yang sebaiknya dilakukan di Bandara Sultan Syarif
Kasim II Pekanbaru.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil
penelitian dengan menggunakan kuisioner kepada pengelola Bandar Udara Sultan
Syarif Kasim II Pekanbaru mendapatkan ada 21 (dua puluh satu) risiko yang valid
menjadi penyebab kerusakan landasan pacu di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim
II Pekanbaru. Selanjutnya dilakukan analisis risiko FMECA (Failure Mode Effect
and Critically Analysis) menggunakan perhitungan RPN yang menghasilkan bahwa
ada 7 (tujuh) risiko tinggi yang menjadi penyebab kerusakan landasan pacu di
Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Untuk mengantisipasi risiko tinggi
terjadinya kerusakan pada landasan pacu maka perlu dilakukan pemeliharaan
landasan pacu. Namun dengan adanya batasan mengenai bandara yang harus tetap
beroperasi, jumlah landasan pacu yang hanya satu, dan belum ditemukan metode
perbaikan tanah yang efektif. Maka dalam penelitian ini dilakukan perbandingan 2
(dua) metode pemeliharaan yang biasanya digunakan di Bandar Udara Sultan Syarif
Kasim II Pekanbaru yakni metode patching dan patching-overlay. Dari hasil
perbandingan biaya pemeliharaan dari 2 (dua) metode tersebut maka dapat
direkomendasikan kepada pengelola bandara untuk melakukan metode patching
dalam pemeliharaan landasan pacu di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru.