digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Jauza Ratu Falysha 17220035
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Laporan ini didasari dari munculnya fast fashion yang mendorong konsumerisme berlebihan. Konsumerisme ini menyebabkan industri tekstil untuk memproduksi secara berlebihan. Fast fashion pada industri tekstil apabila tidak diatasi dengan benar hanya akan berakhir menjadi limbah. Limbah memberikan ancaman signifikan terhadap lingkungan dan ekosistem. Mulai dari penumpukan sampah pada resapan air yang dapat mengakibatkan banjir, penyumbang emisi karbon dioksida 8-10%, kontaminasi air, dan penyebaran mikroplastik di lautan. Banyaknya dampak buruk yang dihasilkan, penangangan dalam mengolah limbah tekstil masih sangat minim dilakukan. Hanya sekitar 15% dari total limbah tekstil yang diolah kembali. Topik lukisan “Water Lilies” karya Monet dikaji sebagai sumber inspirasi pengolahan limbah tekstil dengan menerapkan konsep berkelanjutan. Laporan ini mengeksplorasi visual dari Monet yang terfokus pada lanskap alam dengan gaya impresionisme-nya dan menerjemahkannya pada produk tekstil menggunakan teknik patchwork dan sulam. Data primer dalam metode penelitian dicapai dengan pendekatan eksploratif menggunakan limbah tekstil, yaitu kain sisa garmen dan sisa produksi jahit. Data eksplorasi dikaji berdasarkan unsur seni rupa, seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur. Analisis literatur dan visual lukisan “Water Lilies” karya Monet juga dilakukan untuk mencapai visual yang sesuai dengan gaya impresionisme Monet. Berdasarkan tujuan dan metode dari laporan ini, aspek penerjemahan visual dilakukan dengan mengubah media dari cat menjadi penggunaan media kain dan benang. Temuan menunjukkan bahwa visual impresionisme Monet dapat digambarkan dari penggunaan warna kain untuk menggambarkan pencahayaan objek; arah garis lukis menggunakan teknik sulam mesin manual dan sulam tangan; serta memvariasikan ukuran potongan limbah tekstil yang disusun menggunakan teknik patchwork. Limbah tekstil sebagai media utama juga dapat disimpulkan bahwa pemilihan karakteristik kain sangat penting untuk mencegah terjadinya pengerutan atau ketidakrapihan dalam proses produksi.