digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Evangelista
PUBLIC Alice Diniarti

Sebagai bandara tersibuk kedua di Indonesia, Bandar Udara Juanda yang terletak di Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah penumpangnya. Pada tahun 2022, Bandara Juanda berhasil melayani 10,7 juta penumpang; angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 83% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini terus berlanjut pada paruh pertama tahun 2023, di mana penumpang mencapai angka 6,7 juta penumpang; meningkat 40% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pesat ini membawa dampak signifikan pada operasional terminal, khususnya di area check-in. Sebagai respons, perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap kinerja fasilitas penunjang proses check-in di Terminal 1 Bandara Juanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting fasilitas check-in, mengembangkan skenario-skenario dengan kombinasi fasilitas-fasilitas check-in yang berbeda untuk meningkatkan kualitas layanan dan operasi check-in dalam menghadapi era "Airport 4.0,", dan memilih skenario terbaik untuk mengakomodir peningkatan jumlah penumpang hingga tahun rencana. Tiga skenario fasilitas check-in yang dikembangkan adalah: Skenario 1 (Eksisting), Skenario 2 (Kombinasi) dengan adanya penambahan teknologi Self Bag Drop (SBD), dan Skenario 3 (Machine-Based) yaitu kondisi di mana proses check-in sudah sepenuhnya berbasis mesin dan teknologi. Ketiga skenario tersebut dikembangkan dengan kombinasi jumlah fasilitas penunjang proses check-in yang bervariasi namun tetap mengutamakan pemanfaatan jumlah desk dan luas area yang tersedia saat ini. Setiap skenario dimodelkan dan disimulasikan menggunakan aplikasi PTV Vissim untuk mengevaluasi waktu pelayanan dan panjang antrian di tahun eksisting dan rencana. Hasil evaluasi Skenario 1 (Eksisting) menunjukkan bahwa dengan hanya 70 dari 83 konter check-in konvensional yang aktif, skenario ini hanya mampu melayani jumlah penumpang jam puncak dengan maksimal hingga tahun 2024. Hal ini mengindikasikan keterbatasan skenario eksisting dalam menghadapi lonjakan penumpang setelah tahun tersebut. Skenario 2 (Kombinasi) mulai diterapkan di tahun 2025; diawali dengan hanya menggunakan 54 dari 83 konter check-in pada tahun pertama penerapannya, di mana 27 konter digunakan untuk check-in konvensional dan 27 konter untuk SBD; hingga terakhir beroperasi pada tahun 2032 dengan 41 konter digunakan untuk check-in konvensional dan 42 konter untuk SBD. Skenario 3 (Machine Based) sepenuhnya beroperasi pada tahun 2033; diawali dengan 72 desk untuk SBD; hingga seluruh 83 konter untuk SBD dan mesin self check-in bertambah menjadi sebanyak 14 unit pada tahun 2041. Berdasarkan hasil tersebut, Bandara Juanda harus mengembangkan solusi/alternatif lain untuk mengakomodasi jumlah penumpang jam puncak di area check-in Terminal 1 (Domestik) setelah tahun 2041.