digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ryan Abdullah Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Ryan Abdullah Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Ryan Abdullah Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Ryan Abdullah Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Ryan Abdullah Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Ryan Abdullah Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Ryan Abdullah Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BPJS Kesehatan, badan pelaksana Program JKN, dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan keberlanjutan program karena banyaknya peserta yang tidak aktif di segmen PBPU, sebuah situasi yang terutama disebabkan oleh rendahnya ekuitas merek organisasi. Tujuan penelitian utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi komunikasi pemasaran terpadu untuk meningkatkan ekuitas merek BPJS Kesehatan. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Meskipun memiliki keunggulan kompetitif yang patut dipuji dan menawarkan pilihan layanan kesehatan yang paling terjangkau, perjuangan BPJS Kesehatan berasal dari kekurangan dalam komunikasi pemasaran. Secara internal, organisasi ini menyadari potensinya untuk membangun ekuitas merek, tetapi mengakui adanya kesenjangan dalam efektivitas komunikasi pemasaran dan koherensi pesan. Secara eksternal, segmen PBPU menunjukkan ekuitas merek yang rendah, terutama dalam hal loyalitas dan kesadaran terhadap program JKN. Target demografis yang teridentifikasi untuk BPJS Kesehatan di segmen PBPU mencakup individu berusia 18-35 tahun, tinggal di daerah perkotaan dan padat penduduk, dengan status sosial ekonomi kelas atas. Meskipun individuindividu ini secara umum menunjukkan kepercayaan terhadap BPJS Kesehatan, namun mereka kurang memiliki kesadaran akan detail program. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, strategi yang direkomendasikan adalah dengan menerapkan pendekatan Komunikasi Pemasaran Terpadu yag mengusung tema: "kemudahan jaminan kesehatan yang dapat diandalkan." Penguatan pada aspek pada keterjangkauan, aksesibilitas, kualitas, nilai, kenyamanan, teknologi, dan dampak sosial harus disampaikan. Memanfaatkan saluran pemasaran yang beragam seperti televisi dengan menggunakan iklan layanan masyarakat, penyebaran konten berupa video online, kampanye media sosial dengan konten Kesadaran Kesehatan, Tutorial Layanan, Keterlibatan Masyarakat, optimalisasi aplikasi seluler, dan acara komunitas serta workshop layanan BPJS Kesehatan yang dapat meningkatkan efektivitas komunikasi. Selain itu, BPJS Kesehatan juga harus mempertimbangkan untuk mengembangkan manfaat tambahan untuk menambah layanan dan meningkatkan loyalitas peserta. Penting juga untuk memberdayakan karyawan agar dapat menjadi komunikator yang efektif, meningkatkan kemampuan komunikasi yang tegas untuk mendukung strategi komunikasi organisasi secara keseluruhan.