digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Andi Ernawati Amri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Andi Ernawati Amri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Andi Ernawati Amri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Andi Ernawati Amri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Andi Ernawati Amri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Andi Ernawati Amri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Andi Ernawati Amri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Sektor Perbankan rentan terhadap risiko operasional karena kompleksitasnya, ketergantungannya pada teknologi, dan beragamnya aktivitas yang dilakukan. Sebagai bagian dari bank Indonesia, Bank Harapan telah memiliki tata kelola manajemen risiko dan diawasi secara aktif oleh dewan komisaris dan direksi. Meski demikian, kerugian operasional dalam jumlah besar masih tercatat setiap tahunnya. Diketahui, penyumbang utama adalah kasus kelebihan pembayaran manfaat pensiun kepada ahli waris nasabah yang meninggal dunia. Penelitian ini memadukan metode kualitatif dan kuantitatif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan Subject Matter Expert (SME), analisis menggunakan Business Process Modeling Notation (BPMN), Service Blueprint, dan mengidentifikasi akar permasalahan utama menggunakan Theory of Constraint (ToC). Sedangkan data sekunder diperoleh dari system internal Bank Harapan. Dampak yang tidak diinginkan akan diatasi dengan menggunakan solusi yang dipilih dari metode Analytical Hierarchy Process. Akar penyebabnya adalah proses yang rumit dan manual. Oleh karena itu, solusi yang dipilih, dengan hasil 67,2%, adalah membangun alat bantu yang terintegrasi dengan sistem bank yang disebut The Integrated Assistance Tools. Penerapan solusi tersebut diperkirakan akan menurunkan kerugian operasional sebesar 82,86% dari kelebihan pembayaran manfaat pensiun setelah nasabah meninggal dunia atau sekitar 3,79% dari total realisasi kerugian operasional di Bank Harapan per tahun. Implementasi usulan proses ini ditargetkan siap digunakan pada minggu ketiga Mei 2024