COVER Amirah Rizki Afiati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 1 Amirah Rizki Afiati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 2 Amirah Rizki Afiati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 3 Amirah Rizki Afiati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 4 Amirah Rizki Afiati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 5 Amirah Rizki Afiati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza PUSTAKA Amirah Rizki Afiati
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Indonesia, dengan jumlah penduduk 270 juta jiwa, memiliki kebutuhan daging sapi
setidaknya 600.000 ton, sementara pasokan lokal hanya mampu memenuhi 400.000
ton daging sapi per tahun. Karena defisit pasokan ini, daging impor memainkan
peran penting dalam mengisi kesenjangan ini. Mengingat situasi ini, hal ini
memberikan peluang bagi perusahaan untuk melayani pasar yang besar. Namun
penelitian ini menjawab tantangan yang dihadapi Hijrahfood, merek bisnis ritel di
bawah PT. Hijrah Gizi Hewani yang menjual daging beku impor secara eceran,
seperti ketidakstabilan penjualan dan ketidakseimbangan penjualan antara toko
online dan offline.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, penelitian ini menganalisis faktor eksternal dan
internal untuk merumuskan strategi bisnis untuk pembangunan berkelanjutan. Untuk
analisis eksternal digunakan beberapa pendekatan seperti analisis PESTLE, Lima
Kekuatan Porter, Analisis Pesaing, dan Analisis Pelanggan. Secara internal,
penelitian ini menggunakan kerangka VRIO, Rantai Nilai Porter, Analisis
Kompetensi dan Kapabilitas, dan Bauran Pemasaran. Untuk menghasilkan strategi
tersebut, penelitian menggunakan matriks TOWS dan mengusulkan hasil akhir
menggunakan Business Model Canvas.
Berdasarkan temuan tersebut, beberapa strategi perlu diterapkan untuk memperkuat
kehadiran omni-channel dan memperluas saluran distribusi. Meskipun memiliki
kehadiran online yang kuat, penelitian ini merekomendasikan untuk membangun
kehadiran fisik yang kuat, karena setiap toko offline saat ini berfungsi sebagai
cabang dari toko online-nya. Karena toko offline dan online sangat bergantung satu
sama lain, meningkatkan jumlah toko offline dapat secara efektif melayani basis
pelanggan yang lebih luas. Model bisnis yang diusulkan menargetkan perempuan
kaya berusia 20-an hingga di atas 40 tahun, yang bertujuan untuk meningkatkan
nilai dan pengalaman pelanggan melalui variasi dan inovasi produk yang tepat,
perluasan distribusi, ketersediaan produk, dan layanan pelanggan yang sangat baik.