Pemeliharaan Jalan merupakan bagian dari siklus hidup jalan dalam rangka
memastikan kualitas dan keberlanjutan infrastruktur jalan yang ada. Direktorat
Jenderal Bina Marga (DJBM) menerapkan manajemen aset jalan yang dimulai dari
manajemen data hingga kebutuhan pemeliharaan jalan, salah satunya adalah
program Indonesian Road Management System (IRMS) V.3 yang digunakan untuk
mendapatkan strategi pemeliharaan jalan yang optimal dengan target indikator
kinerja kemantapan jalan dengan anggaran yang tersedia dalam jangka menengah
(5 tahun) dan tahunan. Namun, terdapat tantangan dalam mencapai target kinerja
yang telah ditetapkan, akibat realiasi anggaran dibawah dari rencana anggaran,
sehingga menjadi backlog untuk anggaran preservasi jalan. Untuk mengatasi
keterbatasan anggaran tersebut DJBM dalam Pedoman Perencanaan dan
Pemeliharaan tahun 2021 memberikan pilihan strategi penanganan sementara
(Back-Fall Strategy) sebagai alternatif apabila terdapat keterbatasan anggaran.
Pada penelitian ini, dilakukan analisis program pemeliharaan jalan dengan IRMS
V.3 untuk membandingkan efektivitas dari pilihan strategi penanganan sementara
tersebut, berdasarkan indikator nilai IRI pada ruas yang mewakili karakteristik lalu
lintas rendah, sedang, dan tinggi pada tipe perkerasan lentur. Dari hasil analisis
komparatif berdasarkan indikator nilai IRI dan total cost serta analisis efektivitas
berdasarkan rasio perubahan IRI selama periode analisis 20 tahun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa alternatif holding dapat lebih efektif dalam menahan
peningkatan nilai IRI pada lalu lintas rendah dan sedang, sedangkan pada alternatif
bertahap lebih efektif pada lalu lintas tinggi dengan anggaran terbatas, dimana IRI
rata – rata pada akhir periode analisis dapat dipertahankan dalam kategori sedang.
Faktor yang paling berpengaruh terhadap program pemeliharaan jalan dari
penelitian yang dilakukan adalah nilai Structural Number of Pavement (SNP) dan
lalu lintas. Dimana SNP yang lebih rendah mengakibatkan deteriorasi IRI menjadi
semakin cepat, sedangkan besarnya lalu lintas berdampak pada biaya penanganan
yang lebih besar.