ABSTRAK Ivan Wiratandela
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Urbanisasi yang pesat telah menjadi tren dominan di era modern, seperti maraknya
perpindahan penduduk dari perdesaan ke kota yang mengakibatkan pertumbuhan penduduk
yang pesat di kawasan perkotaan seperti Provinsi DKI Jakarta. Seiring dengan pesatnya
pertumbuhan penduduk, pemanfaatan tanah dan ruang di kawasan perkotaan juga meningkat
karena penduduk membutuhkan ruang untuk beraktivitas. Permintaan lahan yang tinggi ini
mengakibatkan ketersediaan lahan di kawasan perkotaan menjadi semakin terbatas.
Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk, penggunaan akan tanah dan ruang
juga semakin meningkat karena manusia membutuhkan ruang untuk mereka hidup dan
beraktivitas. Fenomena kawasan terbengkalai di daerah Cideng-Petojo menjadi perhatian
utama, dengan penurunan aktivitas penduduk yang mengakibatkan kurang optimalnya
pemanfaatan lahan, mengingat nilai lahan kawasan yang cukup tinggi karena terletak di
daerah metropolitan. Konsolidasi lahan vertikal dianggap sebagai alat yang tepat dalam
mencapai pemanfaatan lahan secara optimal melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas
penggunaan tanah serta mewujudkan penggunaan tanah yang teratur sesuai dengan
kemampuan dan fungsinya. Pembangunan kawasan Cideng-Petojo juga sudah tidak relevan
dengan kebijakan dan peraturan terbaru seperti penetapan Stasiun MRT Harmoni dan
penetapan Pergub DKI Jakarta No.31 Tahun 2022 tentang RDTR Zonasi yang baru. Peran
pihak swasta dalam pembangunan nasional dibutuhkan mengingat kebutuhan anggaran
pembangunan yang besar dan keterbatasan anggaran pemerintah yang tersedia. Proses urban
renewal memiliki beragam inovasi sumber pembiayaan pembangunan yang melibatkan pihak
swasta, terutama skema kontribusi lahan sebagai ekuitas yang dapat dijadikan sebagai
pendekatan dalam penyusunan rencana nilai konversi aset konsolidasi lahan vertikal
Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang Kawasan TOD Harmoni berbasis konsolidasi
lahan vertikal dan proses urban renewal sebagai pendekatan sumber pembiayaan. Fokusnya
melibatkan identifikasi potensi dan masalah kawasan, penyusunan konsep pengembangan,
serta penyusunan rencana perhitungan konsolidasi lahan vertikal dengan pendekatan urban
renewal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fragmental.
Secara umum, fungsi kawasan yang akan dikembangkan akan mengikuti kriteria TOD
mengingat penetapan kawasan Duta Merlin sebagai kawasan berorientasi transit. Penelitian
ini berusaha memberikan solusi terukur dan komprehensif dalam menghadapi kompleksitas
urbanisasi. Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan panduan bagi perancangan kota
yang berkelanjutan, inklusif, dan responsif terhadap dinamika perkembangan kawasan urban.