digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ivan Wiratandela
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Urbanisasi yang pesat telah menjadi tren dominan di era modern, seperti maraknya perpindahan penduduk dari perdesaan ke kota yang mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang pesat di kawasan perkotaan seperti Provinsi DKI Jakarta. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, pemanfaatan tanah dan ruang di kawasan perkotaan juga meningkat karena penduduk membutuhkan ruang untuk beraktivitas. Permintaan lahan yang tinggi ini mengakibatkan ketersediaan lahan di kawasan perkotaan menjadi semakin terbatas. Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk, penggunaan akan tanah dan ruang juga semakin meningkat karena manusia membutuhkan ruang untuk mereka hidup dan beraktivitas. Fenomena kawasan terbengkalai di daerah Cideng-Petojo menjadi perhatian utama, dengan penurunan aktivitas penduduk yang mengakibatkan kurang optimalnya pemanfaatan lahan, mengingat nilai lahan kawasan yang cukup tinggi karena terletak di daerah metropolitan. Konsolidasi lahan vertikal dianggap sebagai alat yang tepat dalam mencapai pemanfaatan lahan secara optimal melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas penggunaan tanah serta mewujudkan penggunaan tanah yang teratur sesuai dengan kemampuan dan fungsinya. Pembangunan kawasan Cideng-Petojo juga sudah tidak relevan dengan kebijakan dan peraturan terbaru seperti penetapan Stasiun MRT Harmoni dan penetapan Pergub DKI Jakarta No.31 Tahun 2022 tentang RDTR Zonasi yang baru. Peran pihak swasta dalam pembangunan nasional dibutuhkan mengingat kebutuhan anggaran pembangunan yang besar dan keterbatasan anggaran pemerintah yang tersedia. Proses urban renewal memiliki beragam inovasi sumber pembiayaan pembangunan yang melibatkan pihak swasta, terutama skema kontribusi lahan sebagai ekuitas yang dapat dijadikan sebagai pendekatan dalam penyusunan rencana nilai konversi aset konsolidasi lahan vertikal Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang Kawasan TOD Harmoni berbasis konsolidasi lahan vertikal dan proses urban renewal sebagai pendekatan sumber pembiayaan. Fokusnya melibatkan identifikasi potensi dan masalah kawasan, penyusunan konsep pengembangan, serta penyusunan rencana perhitungan konsolidasi lahan vertikal dengan pendekatan urban renewal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fragmental. Secara umum, fungsi kawasan yang akan dikembangkan akan mengikuti kriteria TOD mengingat penetapan kawasan Duta Merlin sebagai kawasan berorientasi transit. Penelitian ini berusaha memberikan solusi terukur dan komprehensif dalam menghadapi kompleksitas urbanisasi. Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan panduan bagi perancangan kota yang berkelanjutan, inklusif, dan responsif terhadap dinamika perkembangan kawasan urban.