digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Air danau-pascatambang (pit lake) yang bersifat asam (disebut sebagai air asam tambang-AAT) dapat terbentuk ketika dinding lubang bukaan tambang yang membentuk pit lake tersebut tersusun dari batuan yang banyak mengandung mineral sulfida yang teroksidasi saat terpapar oksigen dan air pada masa operasi penambangan. Air pit lake yang asam perlu diolah sehingga memenuhi kriteria keberhasilan pascatambang untuk mendukung pemanfaatan lahan pascatambang.Salah satu opsi sistem pengolahan yang dapat diterapkan yaitu pengolahan secara in situ dengan menambahkan material yang bersifat alkalin, salah satunya adalah fly ash yang banyak dihasilkan PLTU sebagai limbah. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektifitas penggunaan fly ash pada pengolahan AAT secara in situ di pit lake pada skala laboratorium. Karakteristik geokimia pada fly ash dilakukan dengan uji statik, mineralogi dan unsur. Simulasi pengolahan insitu dilakukan dengan menggunakan alat jar test dengan menambahkan fly ash pada air pit lake yang asam dengan 12 (duabelas)skenario komposisi 0.3% hingga 10% berat. Parameter fisik dan kimia air pada pra dan pasca penambahan fly ash di ukur dan di analis karakteristiknya. Endapan fly ash yang terbentuk dilakukan juga analisis mineralogi dan unsur. Pemodelan reaksi kimia menggunakan software PHREEQC juga dilakukan utnuk memperkuat analisis. Hasil simulasi pengolahan menunjukkan bahwa penambahan fly ash sebanyak 1,5% telah mampu meningkatkan pH air hingga mencapai > 6 dari sebelumnya 3,45. Konsentrasi logam terlarut untuk Fe dan Al juga turun secara signifikan (>95%), sedangkan untuk logam Mn < 10%. Analisis mineralogi menunjukkan terbentuknya Hematite (Fe2O3), Goethite (FeOOH) dan Gibbsite (Al(OH)3) pada endapan fly ash sebagai produk pengolahan yang dikonfirmasi dengan analisis indeks saturasi menggunakan software PHREEQC.