digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fitrah
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

Endapan porfiri yang terbentuk melalui interaksi larutan hidrotermal dengan batuan samping, umumnya terdirj atas mineral silikat, aluminosilikat dan sulfida. Endapan ini seringkali ditambang dengan metode penambangan terbuka, namun dapat meninggalkan void yang berpotensi membentuk pi! /ake pada masa pascatambang. Proses tersebut seringkali menimbulkan masalah lingkungan, seperti air asam tambang (AAT) yang muncul akibat oksidasi mineral sulfida disertai keberadaan air. Karakteristik batuan samping yang reaktif juga dapat membentuk kualitas air yang bervariasi pada pit lake yang dicirikan dengan kondisi pH asam atau basa. Pada penelitian ini terdapat enam belas kolom sampel batuan yang digunakan terdiri atas sembilan kolom sampel batuan vulkanik, 5 kolom sampel batuan diorite dan 2 kolom sampel batuan tonalite. Metode pengujian yang dilakukan meliputi beberapa pendekatan yaitu uji statik, uji mineralogi seperti X-Ray Diffraction (XRD) dan XRay Fluorescence (XRF), uji kinetik menggunakan metode free draining column leaching test (FDCLT) dengan tiga siklus penyiraman yaitu siklus 1 hari (harian) selama 28 hari, siklus 3 hari selama 30 hari dan siklus 7 hari selama 56 hari. Uji kimia air lindian meliputi Jon Chromatography (IC) dan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS) serta pemodelan reaksi geokimia dengan perangkat lunak PHREEQC untuk memahami dan memprediksi kualitas air lindian dan dampak geokimia yang ditimbulkan dalam jangka panjang. Laju oksidasi berdasarkan pendekatan mol besi (Fe), mol sulfat (SO3”) dan transfer mol pirit (FeS;) menunjukkan bahwa laju oksidasi cenderung meningkat pada kondisi pH asam terutama pada siklus mingguan. Sementara laju kelarutan yang didekati dengan mol kalsium (Ca) dan bikarbonat (HCO3) juga berperan dalam mengontrol potensi pembentukan AAT. Hubungan antara laju oksidasi dan laju kelarutan adalah jika laju oksidasi lebih cepat dibandingkan laju kelarutan, maka potensi pembentukan air asam akan meningkat. Dalam jangka panjang, konsentrasi sulfida dengan laju oksidasi tertinggi pada batuan vulkanik, diorite dan tonalite masing — masing akan habis dalam waktu 49 tahun, 66 tahun dan 94 tahun. Sementara masih pada litologi yang sama, untuk parameter pelarutan karbonat tertinggi masing — masing akan habis dalam waktu 78 tahun, 136 tahun dan 108 tahun