Pemantauan kestabilitas lereng merupakan aspek geoteknik yang penting dan utama
untuk memastikan operasi penambangan dapat berjalan aman dan efisien. Berbagai
instrumen monitoring belakangan ini telah diimplementasikan di dunia pertambangan.
Saat ini, pemantauan dengan data satelit InSAR dan Ground based radar telah banyak
digunakan secara efektif dalam pengukuran perpindahan lereng. Pengukuran
perpindahan dilakukan dengan menilai perubahan fase dari sinyal hamburan balik
antara akuisisi yang berdekatan yang apabila terdapat pergerakan di permukaan tanah.
Interpretasi hasil monitoring lereng berupa data perpindahan terukur baik dari InSAR
maupun Ground-based radar digunakan dalam metode analisis balik dengan metode
numerik untuk menilai kestabilan lereng. Untuk merealisasikan hal tersebut,
digunakan studi kasus pada area lowwall Pit XYZ PT. Bukit Asam tbk. Pada area yang
menjadi target pemantauan, digunakan data pemantauan perpindahan mulai dari 13
Agustus 2022 – 23 Desember 2022. Hasil pemantauan perpindahan horizontal oleh
Slope Stability Radar (SSR) dan perpindahan vertikal menggunakan InSAR,
menunjukkan perpindahan terbesar terjadi pada periode 06-18 September 2022 tepat
saat terjadinya longsor, dengan nilai displacement masing-masing sebesar 321,75 mm
dengan kecepatan 26,81 mm/hari dan -64,39 mm dengan kecepatan -5,37 mm/hari.
Perpindahan/deformasi hasil pengukuran dari kedua alat ini cenderung memberikan
nilai tren pergerakan yang sama. Berdasarkan analisis balik yang dilakukan
menggunakan pemodelan numerik 3D dengan metode elemen hingga yang
dikorelasikan dengan data pemantauan perpindahan aktual, dapat disimpulkan bahwa
nilai Modulus Young hasil analisis laboratorium mengalami penurunan saat
pergerakan lereng semakin besar.