digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemantauan kestabilitas lereng merupakan aspek geoteknik yang penting dan utama untuk memastikan operasi penambangan dapat berjalan aman dan efisien. Berbagai instrumen monitoring belakangan ini telah diimplementasikan di dunia pertambangan. Saat ini, pemantauan dengan data satelit InSAR dan Ground based radar telah banyak digunakan secara efektif dalam pengukuran perpindahan lereng. Pengukuran perpindahan dilakukan dengan menilai perubahan fase dari sinyal hamburan balik antara akuisisi yang berdekatan yang apabila terdapat pergerakan di permukaan tanah. Interpretasi hasil monitoring lereng berupa data perpindahan terukur baik dari InSAR maupun Ground-based radar digunakan dalam metode analisis balik dengan metode numerik untuk menilai kestabilan lereng. Untuk merealisasikan hal tersebut, digunakan studi kasus pada area lowwall Pit XYZ PT. Bukit Asam tbk. Pada area yang menjadi target pemantauan, digunakan data pemantauan perpindahan mulai dari 13 Agustus 2022 – 23 Desember 2022. Hasil pemantauan perpindahan horizontal oleh Slope Stability Radar (SSR) dan perpindahan vertikal menggunakan InSAR, menunjukkan perpindahan terbesar terjadi pada periode 06-18 September 2022 tepat saat terjadinya longsor, dengan nilai displacement masing-masing sebesar 321,75 mm dengan kecepatan 26,81 mm/hari dan -64,39 mm dengan kecepatan -5,37 mm/hari. Perpindahan/deformasi hasil pengukuran dari kedua alat ini cenderung memberikan nilai tren pergerakan yang sama. Berdasarkan analisis balik yang dilakukan menggunakan pemodelan numerik 3D dengan metode elemen hingga yang dikorelasikan dengan data pemantauan perpindahan aktual, dapat disimpulkan bahwa nilai Modulus Young hasil analisis laboratorium mengalami penurunan saat pergerakan lereng semakin besar.