Pertumbuhan yang signifikan pada sektor kecantikan dan perawatan kulit
khususnya pada produk perawatan kulit alami disebabkan oleh tingginya tren dalam
menerapkan hidup sehat dan menggunakan produk ramah lingkungan. Hal ini juga
memicu tingginya persaingan bagi perusahaan yang bergerak di bidang ini.
Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan agar produknya dapat bersaing dan
menjadi produk unggul di pasar. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan
pemasaran melalui kemasan produk. Hal ini dikarenakan kemasan produk menjadi
salah satu media komunikasi yang efektif antara konsumen dengan produknya.
Pemilihan desain kemasan yang tepat bagi suatu produk akan menjadi alat untuk
mengomunikasikan identitas merek, menarik perhatian konsumen, dan membantu
dalam menempatkan produk dalam kategori tertentu. Lebih dari itu, kemasan
berperan penting dalam memberikan nilai tambah pada produk dan mempengaruhi
tingkah laku belanja konsumen.
Elemen desain yang menarik pada kemasan menjadi kunci kesuksesan dalam
memikat perhatian konsumen terhadap produk. Fitur ini dapat dipertimbangkan
melalui dua aspek, yaitu atribut visual dan tekstual. Atribut visual seperti Beberapa
karakteristik visual pada suatu kemasan bentuk, tata letak, dan tekstur material
dianggap mampu memikat perhatian dan mentransmisikan informasi non-verbal
sehingga dapat memicu emosi konsumen. Di sisi lainnya, atribut tekstual umumnya
mentransmisikan informasi verbal dan numerik yang berpengaruh terhadap kognisi
konsumen. Pada produk yang mengandung bahan natural, atribut tekstual dapat
diasosiasikan dengan keberadaan eco-label.
Terdapat banyak metode yang dapat digunakan dalam mempelajari fitur-fitur
desain kemasan produk yang mampu menarik perhatian konsumen dan
berpengaruh terhadap niat perilaku beli. Salah satu metode yang mendapat
perhatian dalam bidang pemasaran adalah neuromarketing. Metode ini dianggap
lebih efektif karena memanfaatkan ilmu kognitif dan neurosains dalam riset
pemasaran. Oleh sebab itu, pada penelitian dilakukan perancangan desain
kemasan produk perawatan kulit alami dengan teknik neuromarketing eye-
tracker dan EEG yang mampu menarik atensi visual dan berpengaruh terhadap
niat beli konsumen melalui variabel emosi dan persepsi visual-haptik. Selain itu
pada penelitian ini juga akan diuji jenis tipe desain bentuk, tekstur, tata letak, dan
eco-label.
Metode yang digunakan pada penelitian adalah eksperimen menggunakan eye-
tracker dan EEG dalam mengukur atensi visual terhadap fitur-fitur kemasan produk
perawatan kulit alami. Selain itu, metode ANOVA dan regresi juga digunakan
untuk melihat hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Pengambilan data
dilakukan di Laboratorium Inovasi dan Pengembangan Sistem Perusahaan (LIPSP),
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung dengan melibatkan 43
responden. Pada penelitian ini, terdapat enam belas stimulus yang merupakan
variasi desain kemasan produk perawatan kulit alami yang ditampilkan kepada pada
responden. Metode penampilan stimulus yang digunakan adalah within-subjects
dan urutan penampilan stimulus yang digunakan adalah metode partial
counterbalancing.
Hasil penelitian menunjukkan faktor tekstur dan eco-label menunjukkan perbedaan
signifikan terhadap atensi visual partisipan. Pada sisi lainnya, tidak terjadi
perbedaan yang signifikan pada atensi visual partisipan untuk setiap tipe bentuk dan
tata letak. pada desain kemasan produk. Berdasarkan hasil analisis Heatmaps,
diketahui bahwa informasi umum dalam label meliputi merek, manfaat, fungsi,
kandungan, volume produk, dan eco-label yang disusun dengan tata letak baik
secara simetris maupun asimetris mampu menarik perhatian partisipan untuk
membaca atau memperhatikan informasi yang ditampilkan pada produk. Hasil
EGG yang direpresentasikan melalui indikator beta dan gamma menunjukkan
terdapat perbedaan respons emosional yang terjadi saat ditampilkan stimulus yang
berbeda-beda. Hasil korelasi Rank Spearman menunjukkan terdapat korelasi positif
antara atensi visual terhadap desain dengan tekstur terhadap indikator EEG. Hasil
evaluasi model penelitian yang diuji menggunakan teknik regresi menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara fitur kemasan dan niat beli yang
dimediasi oleh variabel persepsi visual-haptik dan emosi. Hasil penelitian dengan
kombinasi neuromarketing dan kuesioner menunjukkan bahwa fitur kemasan yang
dimediasi oleh variabel persepsi-haptik dan emosi berpengaruh signifikan terhadap
niat beli.