digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Olahraga futsal merupakan olahraga berintensitas tinggi yang ditandai dengan aktivitas berlari yang berulang-ulang dengan waktu relatif cukup lama sehingga beresiko cedera. Lari merupakan salah satu olahraga yang seringkali menyebabkan cedera berlebihan pada bagian bawah dan kaki. Nyeri seringkali muncul akibat cedera setelah melakukan kegiatan olahraga. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Cedera merupakan salah satu hambatan bagi olahragawan atau atlet dalam meraih prestasi olahraga. Salah satu terapi yang dirokomendasikan untuk mengurangi rasa nyeri adalah Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID). NSAID umumnya dikombinasikan dengan obat-obatan golongan opioid untuk mengobati nyeri kronis, namun NSAID dapat memicu timbulnya efek samping yang tidak diinginkan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang. Dalam penelitian ini, digunakan krim kombinasi minyak atsiri daun bandotan, minyak atsiri jahe , ekstrak kunyit dan merica hitam yang diberikan kepada atlet futsal. Sediaan krim tersebut diberikan kepada atlet futsal sebanyak 20 orang yang diberikan secara acak selama 3 hari. Kemudian, diamati dengan pemberian kuesioner, yaitu kuesioner Visual Analogue Scale (VAS), kuesioner inflamasi dan kuesioner keamanan (efek samping) dan juga ditambah pemeriksaan parameter biokimia seperti pemeriksaan Neutrophil Lymphocyte Ratio (NRL), pemeriksaan kreatinin kinase, dan pemeriksaan C-Reactive Protein (CRP) kuantitatif. Hasil uji menunjukkan aktivitas anti-nyeri dan aktivitas anti-inflamasi antara kelompok uji dan plasebo, begitu pun dengan hasil pemeriksaan parameter biokimia. Hal ini mungkin disebabkan oleh induksi nyeri dan inflamasi yang tidak tercapai sehingga tidak didapatkan perbedaan yang bermakna, kemungkinan lain adalah pemberian latihan fisik tambahan yang kurang signifikan sehingga tidak tercapai inflamasi. Hasil uji terkait keamanan, beberapa efek seperti reaksi gatal dan kulit kemerahan, namun persentase kemunculannya kecil, selain itu efek tersebut juga dilaporkan pada sebagian kecil kelompok plasebo, sehingga efek yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh pembawa. Dari hasil pengujian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa krim kombinasi yang digunakan tidak menunjukkan efek anti-nyeri dan anti-inflamasi pada model uji klinik yang digunakan dalam penelitian ini.