digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada penelitian praklinik telah diketahui bahwa rimpang jahe merah, buah mengkudu yang telah distandarisasi serta kombinasinya mempunyai efek anti tuberkulosis. Pada penelitian ini dilakukan uji klinis kombinasi rimpang jahe merah dan buah mengkudu masing-masing dosis 500mg atau 250mg. Penelitian ini bertujuan untuk tercapainya percepatan konversi dahak penderita baru tuberkulosis (TB) paru kategori satu dari bakteri tahan asam (BTA) positif menjadi BTA negatif selama masa pengobatan fase intensif dua bulan yang pada akhirnya akan mempercepat penyembuhan penderita baru TB paru kategori satu BTA positif yang berobat di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) dan di RS. Paru Dr. H.A. Rotinsulu. Penelitian dilakukan secara double blind, randomized, placebo controlled. Pasien yang diteliti 60 orang tetapi yang dievaluasi 47 orang, karena 13 pasien belum mencapai dua bulan dan saat ini masih diteruskan. Kriteria inklusi: Pasien baru dengan diagnosis TB paru, pemeriksaan laboratorium sputum menyatakan BTA Positif, laki-laki atau perempuan usia 18-55 tahun, dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium tidak ditemukan penyakit, bersedia ikut serta dalam penelitian. Penderita yang memenuhi kriteria inklusi mendapat obat anti tuberkulosis standar dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok I kombinasi ekstrak rimpang jahe merah dan ekstrak buah mengkudu masing-masing dosis 500mg sehari, kelompok II masing- masing dosis 250mg sehari, dan kelompok III merupakan kelompok kontrol yang mendapatkan plasebo. Semua penderita dipantau setiap dua minggu selama fase intensif. Obat dimakan disaksikan petugas pada saat kontrol. Kepatuhan minum obat diawasi langsung oleh pengawas menelan obat (PMO) yaitu seorang anggota keluarga atau teman yang tinggal satu rumah. Obat anti tuberkulosis dimakan waktu pagi sedangkan bahan uji dan plasebo di makan pagi dan sore. Semua penderita menjalani pemeriksaan rutin, pemeriksaan anamnesis dan fisik. Pemeriksaan bakteriologis sputum secara mikroskopis dilakukan pada minggu kedua, keempat, keenam, kedelapan. Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada akhir minggu kedelapan. Dahak sputum BTA penderita TB paru yang mendapat ekstrak rimpang jahe merah dan buah mengkudu menunjukkan perbedaan konversi pada minggu kedua yang secara statistik bermakna. Kelompok rimpang jahe merah dan buah mengkudu masing-masing dosis 500mg lebih mempercepat konversi dahak sputum BTA penderita TB paru dibandingkan kelompok lain. Pada minggu ke delapan kelompok rimpang jahe merah dan buah mengkudu masing-masing dosis 500mg atau 250mg menunjukkan BTA negatif 100%, sedangkan plasebo menunjukkan BTA negatif 75%. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi rimpang jahe merah dan buah mengkudu efektif membantu obat standar dalam eradikasi M. tuberculosis. Kombinasi rimpang jahe merah dan buah mengkudu tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium, kecuali yang masing-masing dosis 250mg menurunkan jumlah leukosit lebih cepat dibandingkan dengan kelompok lain. Pada kelompok kombinasi rimpang jahe merah dan buah mengkudu masing-masing dosis 500mg penambahan berat badan lebih besar dibandingkan kelompok lain. Keadaan umum penderita tuberkulosis menunjukkan perbaikan selama pengobatan tuberkulosis, dan gejala penyakit tuberkulosis selama pengobatan berkurang. Selama pengamatan terdapat keluhan pasien yang ringan seperti gatal yang tidak berhubungan dengan bahan uji.