ABSTRAK Tiara Millenia Ratno
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Tiara Millenia Ratno
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Tiara Millenia Ratno
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Tiara Millenia Ratno
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Tiara Millenia Ratno
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Tiara Millenia Ratno
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Tiara Millenia Ratno
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Tiara Millenia Ratno
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Kebakaran adalah salah satu bencana di perkotaan yang tidak dapat terhindarkan.
Seiring dengan semakin bervariasinya jenis lingkungan binaan yang dibangun,
banyak tantangan keselamatan baru yang timbul dengan berkembangnya
lingkungan binaan saat ini. Hal ini tentu saja meningkatkan risiko kebakaran dan
menimbulkan tantangan unik proteksi kebakaran di perkotaan. Maka dari itu
diperlukan analisis kinerja pemadaman kebakaran yang memperhatikan faktorfaktor unik perkotaan. Kinerja pemadaman kebakaran didefinisikan sebagai waktu
tanggap kebakaran, waktu pemadaman kebakaran, dan kerugian yang dialami
akibat kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah menginvestigasi interaksi
antara kepadatan penduduk, fungsi lahan, kepadatan permukiman, infrastruktur
pemadaman kebakaran, serta dinamika respons kebakaran di Kota Surabaya dan
pengaruhnya terhadap kinerja pemadaman kebakaran. Penelitian ini
menggunakan data sekunder dari pemerintah kota, terutama data kejadian
kebakaran tahun 2018 – 2022 dilengkapi dengan data primer wawancara dengan
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perumahan Rakyat,
Permukiman, dan Pertanahan, serta Command Center 112 Kota Surabaya yang
dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif, analisis spasial,
analisis komparatif, serta analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pencapaian waktu tanggap di Kota Surabaya dipengaruhi oleh skill kecekatan
Command Center 112 dalam mengarahkan petugas di lapangan, pengaturan lalu
lintas yang bekerja sama dengan Dishub agar rute yang diambil pemadam selalu
lancar, serta titik lokasi pos pemadam kebakaran yang optimal. Waktu tanggap
Kota Surabaya membaik setiap tahunnya hingga kini sudah mencapai angka 100%.
Tidak terdapat kecenderungan spasial dalam lokasi kecamatan dengan waktu
tanggap tercepat dan terlambat. Diketahui bahwa semakin kecil kebakaran maka
semakin sering terjadi. Dalam kasus Kota Surabaya, kebakaran kecil terjadi
sebanyak 53,34% (2.025 kejadian), kebakaran sedang 44,04% (1.672 kejadian),
kebakaran besar 2% (76 kejadian) dan kebakaran sangat besar 0,6% (23 kejadian).
Waktu pemadaman di Kota Surabaya memiliki rentang yang bervariasi. Tidak ada
hubungan antara jumlah frekuensi kejadian kebakaran per kecamatan dengan
waktu pemadaman kebakaran per kecamatan. Mengenai fungsi lahan, terdapat
beberapa kawasan yang harus lebih diperhatikan dalam hal mitigasi kebakaran,
yaitu kawasan yang memiliki banyak materi yang mudah terbakar dan/atau
menampung orang banyak seperti kawasan industri, kawasan perdagangan, dan
kawasan permukiman yang mendapatkan kerugian terbesar saat terjadi kebakaran.