digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini mewakili eksplorasi penting mengenai hubungan antara dampak kepemimpinan dan kemajuan teknologi di sektor-sektor berisiko tinggi, dengan fokus khususnya pada perusahaan pertambangan (MNC). Model unified theory of acceptance and use of technology (UTAU) terdiri dari variabel: ekspektasi kinerja, ekspektasi upaya, pengaruh sosial, dan kondisi fasilitas. Penelitian tindakan ini berfokus pada mobile apps UTAUT yang diimplementasikan di pemeliharaan prediktif (PdM) dengan variabel moderating kepemimpiann di MNC. Hal ini bertujuan untuk membangun landasan bagi penelitian masa depan yang dapat mengatasi tantangan unik di berbagai industri dan mengembangkan program kepemimpinan untuk menumbuhkan budaya inovasi dan adopsi teknologi. Secara khusus, penelitian ini menyelidiki hubungan antara gaya kepemimpinan dan penerapan teknologi baru, dengan fokus pada PdM di perusahaan pertambangan, yang berkembang melalui tiga tahap penting untuk mengungkap interaksi kompleks antara dinamika kepemimpinan dan penerimaan teknologi. Pada Tahap 1, studi ini mengungkap bahwa meskipun manfaat yang dirasakan dan kemudahan penggunaan teknologi sangat penting dalam penerimaan teknologi di sektor pertambangan batubara, pengaruh sosial mempunyai dampak yang dapat diabaikan. Hal ini menunjukkan adanya preferensi terhadap kepemimpinan transaksional, khususnya penggunaan mekanisme penghargaan kontingen, dalam meningkatkan adopsi teknologi, dibandingkan kepemimpinan transformasional. Penggunaan analisis Jaringan Syaraf Tiruan (JST) pada fase ini memberikan wawasan yang kuat mengenai hubungan yang kompleks ini. Fase 2, menggunakan Focus Group Discussion, menyoroti kesenjangan pengetahuan yang signifikan di antara karyawan mengenai teknologi PdM. Budaya organisasi industri, yang sebagian besar bersifat transaksional dan bergantung pada sistem penghargaan dan hukuman, menunjukkan adanya ciri-ciri kepemimpinan transformasional di divisi tertentu. Namun, hambatan seperti keragaman budaya dan tingkat motivasi yang bervariasi menghambat penerapan kepemimpinan transformasional secara luas, yang menunjukkan perlunya perubahan gaya kepemimpinan dan strategi komunikasi untuk menjembatani kesenjangan pemahaman teknologi. Penelitian fase ketiga menguji interaksi antara gaya kepemimpinan dan faktor organisasi seperti otonomi dan komunikasi. Meskipun industri ini menekankan pada inovasi dan kepercayaan, elemen-elemen ini menunjukkan pengaruh langsung yang minimal terhadap gaya kepemimpinan. Temuan ini menekankan peran faktor eksternal dan ekspektasi upaya dalam membentuk niat berperilaku, khususnya dalam lingkungan kepemimpinan transaksional. Singkatnya, penelitian ini menyoroti peran penting konteks industri dalam memahami dinamika kepemimpinan dan penerimaan teknologi di sektor-sektor khusus seperti perusahaan pertambangan. Ini menganjurkan strategi kepemimpinan dan adopsi teknologi yang disesuaikan dengan mempertimbangkan motivasi individu, budaya organisasi, dan tantangan spesifik industri. Pendekatan multi-fase dari studi ini menggarisbawahi perlunya pemahaman komprehensif tentang kompleksitas gaya kepemimpinan dan penerimaan teknologi, sehingga memberikan jalur terstruktur untuk menavigasi transformasi industri. Penelitian di masa depan harus fokus pada dampak jangka panjang dari intervensi kepemimpinan terhadap adopsi teknologi, mengevaluasi perubahan perilaku karyawan dan efisiensi operasional dari waktu ke waktu. Selain itu, mengkaji pengaruh teknologi baru dan literasi digital terhadap masa depan kepemimpinan dan penerimaan teknologi di perusahaan pertambangan akan bermanfaat.