digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Khaeril Jannatul Safitri
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Khaeril Jannatul Safitri
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Khaeril Jannatul Safitri
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Khaeril Jannatul Safitri
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Khaeril Jannatul Safitri
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Khaeril Jannatul Safitri
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Khaeril Jannatul Safitri
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Khaeril Jannatul Safitri
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Desa wisata merupakan salah satu bentuk wisata alternatif dan dapat menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia. Kemenparekraf mengklasifikasikan desa wisata tersebut ke dalam empat tingkatan yaitu desa wisata rintisan (tahap awal pengmbangannya), desa wisata berkembang, desa wisata maju, dan pada tingkat terakhir ada desa wisata mandiri (banyak inovasi masyarakat dan sudah dikenal di mancanegara). Pengembangan desa wisata di Indonesia ditujukan untuk menjadikan desa wisata sebagai desa wisata mandiri (RPJMN 2020-2023). Gegesik Kulon di Kabupaten Cirebon, salah satu desa wisata yang masih berstatus rintisan perlu terus dikembangkan hingga menjadi desa wisata mandiri. Pengembangan Desa Wisata Gegesik Kulon sebagai desa wisata mandiri perlu mempertimbangakan potensi-potensi yang sudah dimiliki desa wisata tersebut saat ini. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pengembangaan Desa Wisata Gegesik Kulon menjadi desa wisata mandiri. Identifikasi potensi desa wisata gegesik kulon dilakukan dengan meninjau empat aspek yaitu daya tarik wisata, SDM dan kohesi sosial, sarana dan prasarana, serta kelembagaan dan pembiayaan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data yang diperoleh berupa data sekunder dan primer (observasi, wawancara) kemudian dianalisis dengan beberapa metode deskriptif kualitatif, analisis kesenjangan (gap), analisis stakeholder, dan analisis preseden. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa Desa Wisata Gegesik Kulon mempunyai potensi pengembangan daya tarik wisata berupa budaya, aktivitas kreatif masyarakat dan wisata alam berupa pertanian. Pengembanan tersebut didukung dengan sumber daya manusia yang baik dilihat dari usia dan tingkat pendidikan, serta kohesi sosial yang baik. Namun untuk dikembangkan sebagai desa wisata mandiri, kualitas SDM terkait pariwisata harus ditingkatkan. Dalam pengembangan Desa Wisata Gegesik Kulon juga perlu didukung pengembangan sarana prasarana untuk menunjang aktivitas pariwisata, pematangan kelembagaan desa wisata serta rencana pembiayaan desa wisata yang baik.