digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Soya Paramitha
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan pelaksana kebijakan daerah yang spesifik menangani bidang perpustakaan dan kearsipan dan memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan minat baca di Jawa Timur. Berbagai pengembangan layanan telah dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Salah satunya adalah pelanjutan pengembangan inovasi layanan saat COVID-19 berupa layanan drive thru perpustakaan. Layanan drive thru perpustakaan menyediakan proses layanan sirkulasi yang lebih cepat dan melibatkan aktivitas pelayanan secara online, sebagai contoh peminjaman pesanan bahan pustaka secara online. Sebagai layanan yang baru dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, manajemen memiliki harapan untuk dapat terus mengembangkan layanan drive thru ini. Berdasarkan studi pendahuluan, pengguna layanan drive thru perpustakaan masih fluktuatif dan memiliki tren menurun selama Mei – Desember 2022. Selain itu masih terdapat beberapa keluhan terhadap layanan drive thru seperti durasi pemrosesan peminjaman yang terlalu lama hingga kesulitan pencarian informasi drive thru. Adanya gejala dari keluhan pemustaka muncul akibat akar permasalahan yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur belum pernah melakukan evaluasi kinerja layanan drive thru karena belum memetakan kebutuhan pemustaka secara menyeluruh. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang perbaikan terhadap layanan drive thru perpustakaan melalui evaluasi kinerja yang menyeluruh. Pada penelitian ini, pemetaan proses layanan drive thru digunakan online-to- offline (O2O) service blueprint. Dalam melakukan penilaian kualitas, atribut layanan diturunkan dari operasionalisasi dimensi LibQUAL+ untuk perpustakaan dan juga menambahkan hasil identifikasi kegagalan potensial dari O2O service blueprint. Pengolahan data dilakukan dengan mengklasifikasikan atribut menggunakan model Kano dan refined Kano’s model untuk mengetahui atribut kualitas kunci yang dapat memengaruhi kepuasan pemustaka. Selain itu, analisis dilakukan dengan menggunakan model I-S (importance-satisfaction) dan Performance Control Matrix untuk mengetahui prioritas atribut yang perlu diperbaiki. Hasil analisis menunjukkan terdapat 7 atribut prioritas perbaikan. Ketujuh atribut kritis tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan untuk merancang solusi perbaikan dengan menggunakan TRIZ. Terdapat 5 usulan perbaikan yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu melakukan perbaikan website agar terintegrasi, menghadirkan video atau instruksi visual penggunaan layanan drive thru, mengembangkan dashboard sistem informasi untuk proses layanan drive thru, menghadirkan layanan komunikasi online dengan chatbot, dan melakukan stock opname terotomatisasi.