ABSTRAK Fedra Charisa Iskandar
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Fedra Charisa Iskandar
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Fedra Charisa Iskandar
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Fedra Charisa Iskanda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Fedra Charisa Iskandar
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Fedra Charisa Iskandar
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Fedra Charisa Iskandar
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB6 Fedra Charisa Iskandar
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fedra Charisa Iskandar
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Gangguan muskuloskeletal/Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah masalah kesehatan
yang umum terjadi di kalangan pekerja tambang terbuka. Faktor pekerjaan yang
mempengaruhi MSDs yaitu postur kerja, durasi, beban kerja, frekuensi, dan alat kerja.
Sebagai solusi, hingga saat ini, konsep eksoskeleton telah digunakan dalam berbagai aplikasi,
termasuk militer, industri, dan kesehatan untuk meningkatkan kapasitas pekerja. Penelitian
ini bertujuan untuk merancang desain konseptual eksoskeleton yang inovatif sebagai solusi
untuk mencegah & meminimalkan MSDs di kalangan pekerja tambang terbuka di Indonesia,
dengan fokus utama pada kesehatan dan keselamatan kerja.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah integrasi metode Design Thinking dan
TRIZ. Terdapat lima tahap dalam Design Thinking, yaitu empathize, define, ideate,
prototype, dan test. Empathize dilakukan dengan mengolah data kuesioner dengan empathy
map. Define dilakukan dengan membuat persona dan affinity diagram untuk menentukan
kebutuhan pengguna dan kebutuhan teknis. Pada tahap ini, dilakukan FGD bersama ahli
eksoskeleton dari BRIN untuk memprioritaskan kebutuhan teknis. Ideate dilakukan dengan
metode TRIZ untuk mengidentifikasi kontradiksi dan mencari solusi inovatif. Prototype
dilakukan dengan membuat sketsa produk dan storyboard. Test dilakukan dengan menguji
prototype bersama ahli eksoskeleton dari BRIN melalui sesi diskusi.
Penelitian ini menghasilkan desain konseptual produk berupa soft, passive back-exoskeleton
berwarna putih dengan material utama polyester dan mesh, komponen safety berupa loop
straps dan Velcro, serta aktuator berupa Elastic Energy Storage (EES). Desain tersebut
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna terkait produk yang dapat mendukung
bagian tubuh lower back, nyaman, ringan, tidak cepat membuat gerah/panas, tidak
mengganggu pergerakan & menghambat durasi pekerjaan, kecil dan tidak memakan banyak
ruang gerak, aman, mudah dipahami, serta tidak memakan waktu lama dalam pemasangan
& pelepasan. Berdasarkan hasil uji coba, konsep produk yang dirancang dapat memenuhi
kebutuhan pekerja tambang terbuka meskipun masih dapat dikembangkan lebih lanjut.