digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2024 TA PP ANNISA RAHMANIYAH 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Batik adalah salah satu produk kesenian milik Indonesia yang telah turun temurun dilestarikan. Eksistensinya telah dikenal dan diakui secara internasional oleh UNESCO. Adanya globalisasi dapat membantu mempopulerkan eksistensi dari hal apapun, termasuk kesenian batik Indonesia. Namun, tak hanya kesenian Batik Indonesia, globalisasi dapat pula mempopulerkan hal lain, hingga menjadi suatu budaya populer seperti dalam bidang hiburan. Globalisasi yang membantu menyiarkan banyak budaya dari mancanegara dan membentuk sebuah budaya populer melewati internet dapat menyaingi perhatian masyarakat Indonesia utamanya penikmat anime pada budaya lokal. Salah satu budaya populer adalah anime, yang merupakan sajian animasi khas Jepang. Salah satu anime yang cukup populer adalah JoJo’s Bizarre Adventure: Golden Wind. Karena itu, pada penelitian ini digunakanlah karya seni kriya tekstil untuk menyampaikan pesan atau membuat pernyataan akan sebuah isu. Melalui seni batik tulis, diciptakannya kain batik kontemporer dengan anime yang sempat populer yaitu Jojo’s Bizarre Adventure: Golden Wind sebagai inspirasi motif yang berasal dari karakter gaya dan unsur visual yang khas dari tokoh utama animenya. Tujuan dari pembuatan karya adalah untuk membuat karya yang sebagai simbol akulturasi dengan menggunakan metode kolaborasi kreatif antar budaya lokal dengan budaya populer agar kesenian Indonesia dapat terus berkembang secara fleksibel dengan zaman dan tidak tertinggal. Pengembangan desain batik diawali dengan memahami kekhasan dari unsur batik, seperti ragam hias, struktur kain, komposisi kain, serta ciri khas warna. Tahapan pengembangan desain juga didasari pada hasil observasi dan studi literatur yang dilakukan mengenai karakter gaya dari tokoh anime yang dipilih, yang kemudian dilanjut ke tahap eksplorasi desain yang dalam prosesnya turut serta merujuk pada teori warna dan unsur kesenian anime/ manga. Proses desain menggunakan teori adaptasi visual yang menjadi pedoman dalam proses perancangan berbagai motif batik. Desain yang telah dibuat kemudian direalisasikan dengan teknik batik tulis hingga menjadi sebuah kain utuh.