Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat berperan dalam mengurangi
tingkat pengangguran di Indonesia. Salah satu bidang usaha UMKM yang paling
diminati dan sering dikunjungi masyarakat Indonesia antara lain adalah kafe. Pada
tahun 2018, Indonesia merupakan negara ke-empat terbesar yang memproduksi
kopi di dunia. Pada bulan Desember 2019, krisis kesehatan global yang disebabkan
oleh penyakit Coronavirus (COVID-19) mulai melanda, menyebabkan dunia tidak
siap dan aktivitas bisnis terganggu. Hal ini memberikan efek serius yang
berkepanjangan terhadap UMKM, salah satunya adalah pada sektor kafe. Menurut
data pemerintah Indonesia pada tahun 2020, impor kopi alam mengalami penurunan
yang signifikan. Selain itu, peraturan pemerintah mengenai pembatasan jam buka
serta penutupan kafe di Indonesia tidak hanya menurunkan omzet kafe di Indonesia,
tetapi menyebabkan perusahaan-perusahaan tersebut tutup secara permanen.
Pandemi COVID-19 yang masih melanda hingga tahun 2022 ini pun merupakan
tantangan yang harus dihadapi para pemilik UMKM, khususnya kafe. Oleh karena
itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai faktor yang dapat meningkatkan
daya beli customer melalui customer loyalty. Faktor-faktor yang dapat digunakan
untuk mengukur Customer loyalty terhadap kafe adalah Customer satisfaction,
Service quality, Product quality, Price, Trust, Brand image, Employee attitude,
Atmosphere & environment, dan Customer engagement. Faktor tersebut perlu
dievaluasi kembali saat masa pasca pandemi COVID-19 agar dapat meningkatkan
ekonomi Indonesia. Penelitian ini mengambil data dari 137 responden yang disebar
secara daring untuk melihat persepsi responden terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi customer loyalty bagi pengunjung kafe di daerah Jabodetabek. Hasil
dari penyebaran kuesioner ini kemudian diolah dengan menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM) yaitu teknik statistik yang digunakan untuk membangun
dan menguji model statistik dalam bentuk model sebab akibat. SEM merupakan
teknik hibrida yang meliputi aspek-aspek penegasan (confirmatory) dari analisis
faktor, analisis jalur dan regresi yang dapat dianggap sebagai kasus khusus dalam
SEM. Dari penelitian ini ditemukan bahwa customer satisfaction paling
berpengaruh terhadap customer loyalty yang kemudian diikuti dengan trust dan
customer engagement. Kemudian ditemukan bahwa service quality berpengaruh
secara langsung terhadap customer loyalty. Atmosphere & environment
berpengaruh secara tidak langsung terhadap customer loyalty. Atmosphere &
environment serta service quality berpengaruh secara langsung terhadap customer
satisfaction. Akan tetapi, brand image, employee attitude, price serta product
quality ditemukan tidak berpengaruh terhadap customer loyalty. Implikasi
manajerial yang disarankan untuk para pemilik kafe lokal berdasarkan model
loyalitas konsumen ini adalah untuk memastikan bahwa fitur dan layout kafe
instagrammable, menyajikan makanan dan minuman dengan kualitas tinggi,
membuat iklan dengan bahasa yang kekinian dan mudah dimengerti oleh
pengunjung berusia 20-30 tahun dan pegawai swasta, menawarkan kartu
membership yang memberikan diskon bagi member, menambah variasi minuman
dan makanan yang unik agar customer tidak bosan dan dapat selalu mencoba hal
baru, serta melakukan pelatihan berkala untuk staf mengenai cara membaca
perilaku pelanggan. Adapun penelitian lebih lanjut dapat menguji faktor-faktor lain
yang berpengaruh terhadap customer loyalty.