digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan teknologi di Indonesia telah mendorong pertumbuhan sektor teknologi. Namun fenomena tech winter pada tahun 2022 membuat minat investor menurun sehingga menyebabkan penurunan kinerja saham. Hal ini berdampak pada potensi kesulitan keuangan bagi perusahaan sektor teknologi. Gejala financial distress umumnya mulai terlihat jauh sebelum kebangkrutan terjadi. Oleh karena itu, penting bagi pemangku kepentingan untuk melakukan analisis prediksi kesulitan keuangan sedini mungkin. Kondisi ini tentu patut mendapat perhatian untuk mencegah dampak negatif yang lebih parah di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Book Value (PBV), Total Asset Turnover (TATO), dan Fixed Asset Turnover (FATO) terhadap prediksi financial distress dengan menggunakan model Altman Z-Score. pada perusahaan sektor teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2021 Q1 hingga 2023 Q2. Penelitian ini menggunakan 13 sampel perusahaan sektor teknologi yang terdaftar di BEI. Analisis regresi data panel dipilih dalam penelitian ini karena mampu mengamati perilaku variabel penelitian baik secara cross section yang mencerminkan perbandingan antar perusahaan maupun secara time series yang menggambarkan perkembangan variabel penelitian setiap perusahaan dari waktu ke waktu selama observasi. periode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TATO secara parsial signifikan dan berpengaruh positif terhadap financial distress dengan menggunakan altman zscore sehingga menurunkan risiko financial distress. EPS, PBV, FATO secara parsial tidak signifikan berpengaruh terhadap financial distress. Untuk EPS, PBV, TATO, FATO secara simultan signifikan berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan sektor teknologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menjaga stabilitas keuangan dan menghindari potensi financial distress perusahaan teknologi perlu mempertahankan tren pertumbuhan positif TATO. Kemampuan manajemen dalam menurunkan aset dengan mengoptimalkan pemanfaatan aset serta meningkatkan penjualan untuk menghasilkan laba bersih menjadi kunci penting kinerja perusahaan teknologi dalam menavigasi kondisi musim dingin teknologi.