digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bilangan reproduksi dasar R0 merupakan suatu konsep penting dalam epidemiologi untuk mengukur potensi penyebaran penyakit menular di dalam suatu populasi. Pada Tesis ini dilakukan analisis perhitungan nilai R0 pada model kompartemen SEIRD (Susceptible, Exposed, Infected, Recovered, Death) Kasus ISPA di Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan metode Next Generation Matrix kemudian dilakukan analisis sensitifitas parameter terhadap nilai R0.Parameter ? yang merupakan laju transmisi memiliki indeks sensitifitas yang paling tinggi, menunjukkan bahwa R0 sangat sensitif pada perubahan nilai ?. Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh nilai R0 terhadap penyebaran penyakit menular dengan tiga kategori kasus ISPA, yaitu Kasus ISPA Balita, Kasus ISPA Usia > 5 Tahun, dan Kasus ISPA Total, sebelum dan selama pandemi COVID-19. Hasil analisis kasus ISPA Balita sebelum pandemi, Kepulauan Seribu dan Jakarta Timur memiliki R0 > 1, sedangkan pada saat pandemi nilai R0 < 1 di seluruh wilayah DKI Jakarta, hal tersebut menandakan penyebaran ISPA Balita dapat terkendali. Kasus ISPA Usia > 5 Tahun menunjukkan potensi penyebaran lebih cepat dan luas pada saat pandemi di beberapa wilayah. Kasus ISPA Total menunjukkan perbedaan penyebaran di berbagai wilayah sebelum dan selama pandemi, dengan tren penurunan nilai R0 pada Kepulauan Seribu dan Jakarta Timur selama pandemi. Secara umum, terdapat kenaikan nilai R0 pada saat pandemi, yang mencerminkan potensi penyebaran ISPA yang lebih tinggi hal ini karena virus SARS-CoV 19 merupakan salah satu virus yang menyebabkan penyakit ISPA sehingga diperlukan perhatian dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ISPA. Penerapan strategi seperti penyuluhan kesehatan, vaksinasi, dan pemantauan gizi dapat dilakukan sebagai upaya dalam mengendalikan nilai R0 sehingga mengurangi risiko penyebaran penyakit ISPA