Bilangan reproduksi dasar R0 merupakan suatu konsep penting dalam epidemiologi
untuk mengukur potensi penyebaran penyakit menular di dalam suatu populasi.
Pada Tesis ini dilakukan analisis perhitungan nilai R0 pada model kompartemen
SEIRD (Susceptible, Exposed, Infected, Recovered, Death) Kasus ISPA di Provinsi
DKI Jakarta dengan menggunakan metode Next Generation Matrix kemudian dilakukan
analisis sensitifitas parameter terhadap nilai R0.Parameter ? yang merupakan
laju transmisi memiliki indeks sensitifitas yang paling tinggi, menunjukkan bahwa
R0 sangat sensitif pada perubahan nilai ?. Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh
nilai R0 terhadap penyebaran penyakit menular dengan tiga kategori kasus ISPA,
yaitu Kasus ISPA Balita, Kasus ISPA Usia > 5 Tahun, dan Kasus ISPA Total, sebelum
dan selama pandemi COVID-19. Hasil analisis kasus ISPA Balita sebelum
pandemi, Kepulauan Seribu dan Jakarta Timur memiliki R0 > 1, sedangkan pada
saat pandemi nilai R0 < 1 di seluruh wilayah DKI Jakarta, hal tersebut menandakan
penyebaran ISPA Balita dapat terkendali. Kasus ISPA Usia > 5 Tahun menunjukkan
potensi penyebaran lebih cepat dan luas pada saat pandemi di beberapa wilayah.
Kasus ISPA Total menunjukkan perbedaan penyebaran di berbagai wilayah sebelum
dan selama pandemi, dengan tren penurunan nilai R0 pada Kepulauan Seribu
dan Jakarta Timur selama pandemi. Secara umum, terdapat kenaikan nilai R0 pada
saat pandemi, yang mencerminkan potensi penyebaran ISPA yang lebih tinggi
hal ini karena virus SARS-CoV 19 merupakan salah satu virus yang menyebabkan
penyakit ISPA sehingga diperlukan perhatian dalam upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit ISPA. Penerapan strategi seperti penyuluhan kesehatan, vaksinasi,
dan pemantauan gizi dapat dilakukan sebagai upaya dalam mengendalikan nilai R0
sehingga mengurangi risiko penyebaran penyakit ISPA