digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Aliya Salsabila
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Aliya Salsabila
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Aliya Salsabila
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Aliya Salsabila
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Aliya Salsabila
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Aliya Salsabila
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Aliya Salsabila
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Tenaga kerja global menghadapi tantangan besar akibat pandemi COVID-19, yang mengakibatkan gangguan di berbagai industri. Selain dampak nyata dari perampingan dan PHK, total remunerasi dianggap sebagai faktor penting dalam mempertahankan talenta dalam organisasi. Oleh karena itu, memahami penciptaan strategis paket-paket ini dan memahami faktor-faktor yang menarik talenta untuk tetap bekerja atau bergabung dengan perusahaan menjadi suatu keharusan. Untuk mengungkap seluk-beluk kriteria dalam konteks ini, penelitian ini menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk memfasilitasi analisis dan penentuan prioritas faktor-faktor baik dari sudut pandang pengusaha maupun pekerja. Studi ini melakukan wawancara terstruktur dengan sekelompok 3 (tiga) pengambil keputusan yang bertanggung jawab atas total imbalan di perusahaannya masingmasing. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data dan memahami kriteria yang relevan, yaitu Short-Term Financial, Long-Term Financial, Flexibility, dan Future Development. Pengujian model AHP melibatkan 3 (tiga) peserta dari manajemen tingkat atas dan 10 (sepuluh) peserta tingkat pekerja, memberikan pandangan dari sisi pemberi kerja dan pekerja. Temuan penelitian ini menekankan kesamaan pendapat mengenai pentingnya competitive salary pada aspek Short-Term Financial, sesuai dengan pandangan pemberi kerja dan pekerja. Namun, pemberi kerja melihat pertimbangan Long-Term Financial sebagai elemen penting dari remunerasi total karena berkaitan dengan keberlangsungan bisnis, sedangkan pekerja menekankan pentingnya Flexibility sebagai elemen kunci dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan personal. Studi ini juga menunjukkan pentingnya aspek Future Development dari pihak pemberi kerja dan pekerja. Pekerja memilih career mobility dibandingkan dengan development budget untuk Pendidikan informal. Penelitian ini dapat menjadi titik awal bagi pemberi kerja dapat menjadi dasar untuk menyusun kembali strategi dan kebijakan dalam konteks bisnis yang terus berubah.