PT. KLM merupakan salah satu produsen Batubara di Indonesua dengan kapasitas
produksi mencapai 55 juta ton pertahun. Wilayah operasi meliputi site A dan B
dengan total luas wilayah sekitar 65,000 hectare. Di wilayah A, batubara
diantarkan dengan menggunakan truk dari tambang kemudian di giling dan
selanjutnya diantarkan ke pelabuhan dan pemuatan ke kapal dengan menggunakan
konveyor. Saat ini lokasi tambang jaraknya sudah semakin jauh dengan lokasi
penggilingan Batubara.
Dari Life of Mine yang dikembangkan oleh Perusahaan, lokasi Pit yang baru
berjarak sekitar 17 km dari existing CPP dan sekitar 7 km ke Coal Terminal. Kajian
evaluasi ekonomi sudah dilakukan sehingga perlu dibangun fasilitas penghancur
Batubara di dekat Pit. Studi kasus untuk rencana pembiayaan Pembangunan
fasilitas baru untuk penggilingan Batubara mendekati lokasi penambangan
memunculkan 3 (tiga) alternatif yaitu pembangunan fasilitas oleh Perusahan
(capital expenditure) dengan modal sendiri, pembangunan fasilitas oleh Perusahan
dengan modal pinjaman dan pembangunan fasilitas dengan melakukan kerjasama
dengan pihat ketiga dengan skema rental. Model finansial menunjukkan seluruh
parameter kelayakan seperti NPV, IRR, PI, dan PBP antar seluruh scenario.
Metodologi penelitian melibatkan analisis pohon masalah dan pemangku
kepentingan untuk mengungkap kompleksitas bisnis dan menemukan akar
permasalahan. Pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara semiterstruktur.
Seluruh alternatif dievaluasi dengan Value-Focused Thinking (VFT), dan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan
alternatif terbaik yang dibantu oleh aplikasi super decision.