Limbah tekstil yang dihasilkan dari proses produksi industri tekstil di Kota Bandung memiliki
jumlah yang cukup besar. Selain dikumpulkan, belum banyak penanganan khusus terhadap
limbah tekstil yang semakin menumpuk sehingga pengaruhnya sangat berdampak bagi
lingkungan sekitar. Sisa potongan kain tersebut masih terbilang bagus dan berpotensi untuk
didaur ulang karena memiliki ragam warna, ukuran, serta kondisi yang layak untuk diolah
menjadi produk yang baru. Jenis kain yang sering digunakan pada konveksi ini adalah kain
jenis cotton combed 30s. Jenis kain ini memiliki gramasi 190-200 gsm dengan ketebalan kain
yang cukup tebal dan nyaman saat digunakan. Selama ini, limbah sisa potongan kain seringkali
hanya dibuat untuk keperluan domestik dan aksesoris fashion. Belum banyak ditemukan
pengolahan limbah tekstil yang bisa dijadikan produk yang memiliki fungsi selain sebagai
penghias. Salah satu inovasi produk dari limbah tekstil yang dibuat pada penelitian ini adalah
mainan anak balita dengan rentang usia 2 – 5 tahun. Hal tersebut didasari karena diperlukan
keragaman media bermain untuk anak dalam tahap usia pra oprasional. Selain itu dilandasi
pula terhadap keamanan dari material pembuatannya. Sehingga kain dapat menjadi salah satu
material yang aman untuk dijadikan sebuah media bermain. Pada penelitian ini, proses daur
ulang dilakukan dengan menerapkan teknik reka latar (surface design). Berdasarkan hal
tersebut, peneliti berkeinginan untuk mencoba mendaur ulang limbah tekstil berupa potongan
kain dengan mengeksplorasi teknik reka latar untuk menghasilkan produk tekstil berupa
mainan anak balita. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan eksperimen dan Participatory Action Research (PAR) dengan melakukan banyak
eksplorasi sampai didapatkan alternatif terbaik sesuai dengan yang diinginkan.