digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nuraida Hakiki
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Nuraida Hakiki
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Nuraida Hakiki
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Nuraida Hakiki
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Nuraida Hakiki
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Nuraida Hakiki
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Nuraida Hakiki
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Studi ini menangani tantangan dalam manajemen suku cadang yang telah diremanufaktur di PT BLUESTONE, perusahaan yang mengkhususkan diri dalam layanan minyak dan gas. PT BLUESTONE menghadapi tantangan signifikan akibat waktu henti peralatan yang tinggi dan waktu tunggu yang lama untuk suku cadang baru. Tantangan-tantangan ini tidak hanya memengaruhi jadwal proyek tetapi juga mengakibatkan kerugian pendapatan yang substansial. Waktu henti peralatan yang tinggi dan waktu tunggu yang lama untuk suku cadang baru memerlukan eksplorasi solusi yang lebih efektif. Meskipun suku cadang yang telah diremanufaktur menawarkan solusi yang menjanjikan untuk mengatasi tantangan ini, praktik manajemen saat ini kurang standarisasi dan efisiensi. Dengan menerapkan metodologi DMAIC dalam kerangka Lean Six Sigma, penelitian ini menggali keadaan terkini manajemen suku cadang yang telah diremanufaktur di divisi Well Construction PT BLUESTONE. Penelitian ini bertujuan untuk secara signifikan mengurangi tingkat Down for Parts (DFP), yang mengukur waktu henti peralatan akibat tidak tersedianya suku cadang. Melalui analisis komprehensif, penyebab akar dari ketidak efisienan diidentifikasi, dan inisiatif perbaikan yang ditargetkan diusulkan. Tujuan utama untuk mencapai tingkat DFP sebesar 2.6% telah terlampaui, dengan tingkat DFP menurun dari 3.3% menjadi 2.45%, disertai dengan penurunan waktu pemeliharaan peralatan rata-rata dari 11 menjadi 6 hari, serta peningkatan tingkat sigma baik untuk DPMO dari 2.6 menjadi 3.1 maupun untuk hari pemeliharaan dari 1.5 menjadi 2.9. Implikasi praktis dari penelitian ini sangat signifikan. Dengan mengatasi tantangan dalam manajemen suku cadang yang telah diremanufaktur, penelitian ini menawarkan wawasan yang dapat diimplementasikan dengan aplikabilitas luas di berbagai industri. Hasil penelitian bertujuan untuk membimbing organisasi dalam menyusun kembali prosedur pemeliharaan, meminimalkan waktu henti peralatan, dan meningkatkan efisiensi keseluruhan manajemen material. Penelitian ini berusaha untuk menyatukan pemahaman teoritis dengan solusi praktis dalam ranah pemeliharaan peralatan dan manajemen material.