digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wa Ode Nur Fitriah Rajaelo
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Wa Ode Nur Fitriah Rajaelo
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 1 Wa Ode Nur Fitriah Rajaelo
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 2 Wa Ode Nur Fitriah Rajaelo
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 3 Wa Ode Nur Fitriah Rajaelo
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 4 Wa Ode Nur Fitriah Rajaelo
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 5 Wa Ode Nur Fitriah Rajaelo
PUBLIC Yati Rochayati

PUSTAKA Wa Ode Nur Fitriah Rajaelo
PUBLIC Yati Rochayati

Proses konversi gas CO2 menjadi senyawa bermanfaat merupakan upaya menjanjikan untuk mengurangi dampak pemanasan global. Dalam skala industri, CO2 dapat dikonversi menjadi metanol melalui proses hidrogenasi pada katalis tembaga. Dalam dua dekade terakhir, studi berbasis eksperimen dan komputasi telah banyak dilakukan untuk mengetahui mekanisme reaksi pembentukan metanol melalui hidrogenasi CO2. Proses pembentukan metanol tersusun atas beberapa reaksi antara, dimana formate (HCOO) merupakan salah satu produk antaranya. Dalam karya ilmiah ini, penulis menyajikan pembahasan pengaruh permukaan katalis tembaga dengan dan tanpa pengotor metal atom Zn terhadap proses hidrogenasi CO2 menjadi HCOO. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada Cu(100), energi aktivasi yang dihasilkan untuk proses hidrogenasi CO2 cenderung lebih rendah dibanding pada Cu(111) dengan selisih sebesar 0.23 eV. Kami juga menganalisa pengaruh rekonstruksi permukaan Cu(100) terhadap nilai energi aktivasi hidrogenasi CO2. Proses hidrogenasi CO2 pada Cu(100) dengan cacat pergeseran kisi (line shifting) memerlukan energi aktivasi yang mirip dengan Cu(111). Hal ini cukup berbeda dengan kasus hidrogenasi pada Cu(100) dengan cacat garis (line missing). Selain itu kami juga menganalisa pengaruh Zn dan ZnO sebagai fasa aktif dalam proses hidrogenasi CO2. Kami menemukan bahwa Cluster ZnO lebih reaktif dibandingkan Zn.